Trend Jangka Pendek IHSG Sudah Bullish, What Next??

Setelah sempat bergerak fluktuatif, IHSG menutup perdagangan akhir pekan kemaren dengan stagnan. IHSG hanya ditutup turun tipis 0,261 poin (-0,01%) ke level 4.412,228, dengan investor asing mencatatkan net sell sekitar Rp. 50 milyar di pasar reguler. Namun sepanjang pekan kemaren, IHSG berhasil menguat +3,69%, dengan pemodal asing tercatat melakukan net buy sebanyak Rp. 3,26 triliun.

Sementara itu Wall Street ditutup bervariasi pada akhir pekan kemaren, dengan Dow Jones ditutup naik 41,55 poin (+0,25%) di level 16.458,56, sedangkan S&P 500 turun 7,19 poin (-0,39%) menjadi 1.838,70 dan Nasdaq turun 21,11 poin (-0,50%) menjadi 4.197,58. Beragamnya laporan keuangan emiten dan data ekonomi yang dirilis membuat pasar bergerak bervariasi. Selama sepekan lalu, Dow Jones tercatat mengalami kenaikan sebesar +0,13%, dan Nasdaq menguat +0,55%, sedangkan S&P 500 melemah -0,20%. Sentimen yang menjadi penggerak kenaikan sebagian besar Bursa Saham Global pada pekan kemaren adalah revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini oleh World Bank yang dinaikan dari 3% menjadi 3,2%.

Semetara itu kenaikan IHSG yang cukup tinggi sepanjang pekan kemaren, disebabkan oleh membaiknya data makro ekonomi Indonesia dan laju rupiah yang mampu berbalik menguat dikisaran Rp. 12.000-12.100/USD, serta optimisme akan pemulihan ekonomi global, akibat pemulihan yang terjadi pada negara maju. Kenaikan tersebut juga sejalan dengan prediksi yang telah kami perkirakan pada pekan lalu dalam ulasan: “Membaiknya Data Makro Ekonomi dan Ditahannya BI Rate, Memicu Aksi Beli Kembali Di Market”.

Technically trend jangka pendek IHSG sudah memasuki trend bullish, setelah mampu kembali ke atas level 4330. Dari weekly chart, terlihat bahwa IHSG juga telah berhasil menembus down trend resist line-nya. Indeks juga membentuk break away gap-up setelah berhasil melepaskan diri dari resistennya dan bisa jadi merupakan sinyal awal bullish dari perubahan trend. Indikator teknikal yang bergerak positif, dimana Stochastic weekly bergerak naik, sedangkan MACD weekly yang telah golden cross dan volume transaksi yang meningkat, menunjukan kecenderungan IHSG untuk melanjutkan trend pergerakan positifnya.

19Jan14-IHSGweeklyJika melihat dari kenaikan rata-rata volume perdagangan sepanjang pekan kemaren dan mengalirnya capital in-flow kembali ke Bursa Indonesia sebesar Rp. 3 Triliun lebih, maka kemungkinannya, gap yang terbentuk di 4270-4292 kecil peluangnya akan ditutup dalam waktu dekat ini. Bahkan saya pikir, IHSG masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya kembali hingga akhir bulan ini dengan bergerak naik. Tentu saja akan disertai dengan aksi profit taking, namun saya pikir masih dalam bentuk wajar. Perkiraan saya, IHSG masih menyimpan potensi naik hingga menguji MA 200 hariannya, atau di kisaran 4580-4611 hingga akhir bulan ini.

Perlu diingat, walaupun trend jangka pendek IHSG sudah berubah menjadi trend bullish, akan tetapi trend jangka penjang indeks masih belum dapat dikatakan bullish. IHSG baru dapat dikatakan akan mulai memasuki trend bullish jangka panjangnya, jika mampu kembali diatas MA 200 nya atau setidaknya menguat diatas level 4600 dan bertahan diatasnya.”

Untuk awal pekan atau senin besok, merujuk pada penutupan Bursa Wall Street yang cenderung mixed dan kenaikan tipis EIDO sebesar +0,21%, maka diperkirakan IHSG akan melanjutkan konsolidasinya, dengan level support berada dikisaran 4389-4375, sedangkan untuk resistennya diperkirakan berada dikisaran 4425-4445. Indikator teknikal Stochastic yang death cross di overbought area, sedangkan MACD yang masih bergerak naik, menunjukan kecenderungan IHSG untuk bergerak mixed dengan potensi melemah terbatas.

19Jan14-IHSGSetelah ditopang oleh penguatan saham2 sektor perbankan, konstruksi dan properti pada awal pekan, mendekati akhir pekan kemaren giliran saham2 sektor tambang seperti coal dan CPO sector mulai terlihat ada tanda2 rebound. Namun reboundnya saham2 sektor ini terlihat tidak merata dan saya pikir hanya bersifat sementara. Sedangkan untuk saham finance sector, seperti banking, konstruksi dan properti walaupun dalam waktu dekat ini cenderung terjadi profit taking, tapi masih menyimpan potensi untuk menguat lebih lanjut, mengingat besarnya capital in-flow yang masuk pada saham2 di sektor tersebut.

Untuk mengetahui saham2 apa saja yang berpotensi memberikan profit dan masuk kedalam stock picks pilihan kami, maka anda dapat bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com. Bagi yang berminat untuk bergabung menjadi member premium kami dapat melihatnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas atau “KLIK LINK INI”.

Save Trading, Good Luck & GBU Always..

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*