
Wall Street menutup perdagangan akhir pekan kemaren dengan penguatan, berkat apiknya data ekonomi AS dan kinerja keuangan emiten yang positif. Dow Jones naik 127,51 poin (+0,76%) ke level 16.805,41, S&P 500 bertambah 13,76 poin (+0,71%) ke level 1.964,58 dan Nasdaq menguat 30,92 poin (+0,69%) ke level 4.483,72. Laporan keuangan yang positif benar-benar menjadi motor penggerak bursa AS sepanjang pekan kemaren, membuat Dow Jones naik +2,59%, S&P 500 menguat +4,12%, dan Nasdaq melonjak +5,29%, hingga menjadikannya pekan terbaik sepanjang tahun ini.
Sementara itu IHSG ditutup turun 30,45 poin (-0,60%) ke level 5.073,068 pada akhir pekan kemaren, dengan investor asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp. 105 milyar di pasar reguler. Pelaku pasar memilih aksi tunggu dalam penantian pengumuman kabinet Presiden Joko Widodo dengan melakukan aksi profit taking. Walaupun melemah, namun dalam sepekan IHSG berhasil menguat +0,88% dan investor asing melakukan net buy sebesar Rp. 789 milyar, berkat reboundnya Bursa Global dan Euforia pelantikan Presiden Baru.
Ekspektasi pemulihan ekonomi global, setelah The Fed mempertimbangkan penundaan penghentian stimulus dan rencana ECB untuk melakukan pembelian obligasi korporasi menjadi sentimen reboundnya Bursa Global sepanjang pekan lalu. Namun berlanjutnya kenaikan Bursa Global juga tergantung dari hasil FOMC meeting pada tanggal 28-29 Oktober 2014 nanti, yaitu apakah The Fed benar-benar akan menghentikan stimulusnya atau akan memperpanjangnya lagi.
Dari dalam negeri, kebijakan-kebijakan awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, akan menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Rencana penyusunan siapa saja menteri2 yang akan duduk di kabinet pemerintahan Jokowi-JK akan menjadi perhatian dari pelaku pasar. Hingga berita ini saya tulis nama-nama menteri masih belum resmi. Semuanya masih bersifat spekulasi dan perkiraan saja.
“Inilah momennya yang ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar. Apakah Jokowi punya inisiatif sendiri dalam menjalankan visi misinya sebagai Presiden? Ataukah pendapat yang mengatakan bahwa Jokowi hanyalah “presiden boneka” dari Megawati akan terlihat nanti..”
Jika nantinya nama-nama menteri yang diumumkan (rencananya pada Minggu sore ini) banyak diisi oleh orang-orang PDIP, terutama untuk pos2 penting… maka siap2lah pelaku pasar akan kecewa dan IHSG besok senin akan melanjutkan penurunannya. Namun jika nama-nama menteri yang diumumkan nantinya banyak kejutan seperti yang dijanjikan oleh Jokowi sendiri, dan diisi oleh orang-orang profesional yang tepat diposisinya, bisa jadi IHSG akan berlari kencang pada awal pembukaan market besok.
Selain pengumuman kabinet, rencana Presiden Jokowi yang kemungkinannya akan menaikan harga BBM bersubsidi di awal November juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG kedepannya. Jika pemerintahan baru jadi merealisasikannya, maka IHSG akan terkoreksi untuk sementara waktu, dan setelahnya perlahan-lahan akan cenderung menguat hingga akhir tahun. Sebab dari historikalnya… untuk jangka pendek, biasanya kenaikan BBM direspon negatif, namun dalam jangka panjang efeknya akan sangat positif.
Technically, belum ada indikasi yang solid mengenai arah pergerakan IHSG. Untuk naik lebih lanjut IHSG membutuhkan konfirmasi. Konfirmasi uptrend lanjutan akan terlihat jika IHSG mampu berhasil melewati gap 5107-5124. Namun jika sampai IHSG closing dibawah 5050 maka signalnya tidak terlalu bagus. Apalagi jika gagal bertahan diatas level psikologis 5000, maka IHSG berpotensi untuk melanjutkan penurunannya.
Untuk besok senin, IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran MA 50 dan MA 100 nya. IHSG akan bergerak dengan rentang support di 5050, dan support selanjutnya berada di 5015. Adapun untuk resisten terdekat di 5100, dengan resisten selanjutnya berada di level 5118. Indikator teknikal Stochastic mulai masuk area overbought, sedangkan MACD masih bergerak naik dan volume transaksi cenderung menurun, mengindikasikan bahwa indeks masih akan bergerak mixed. Sedangkan untuk sepekan kedepan IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang 4970-5124.
Dari saham-saham yang saya amati, rata-rata saham saham blue chips mulai terkoreksi sehingga memunculkan signal pelemahan. Saat ini indikasi profit taking di saham konstruksi mulai terlihat, meskipun kurang didukung oleh volume, sehingga dibutuhkan konfirmasi lebih lanjut. Sedangkan untuk saham batu bara masih memiliki indikasi penguatan walaupun udah terbatas. Sementara itu untuk saham-saham CPO, rata-rata mulai menguat, sehingga potensi berlanjutnya penguatan masih dapat dicermati.
Jelang akhir bulan Oktober ini, makin banyak emiten yang akan merilis LK Q3-2014. Momentum rilis kinerja emiten kuartal III ini bisa menjadi salah satu fundamental positif dan sentimen penggerak naik saham-saham guna melanjutkan penguatannya, setidaknya untuk jangka pendek karena mengingat masih adanya agenda kenaikan BBM bersubsidi dalam waktu dekat. Tetap disiplin dengan trading plans yang dibuat. Mengenai support dan resisten akan dibahas lebih jelas di grup nantinya khusus bagi member premium kami.
Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ide trading atau trading plans dari saham-saham yang berpotensi memberikan profit, serta ingin mengkonsultasikan portfolio anda, maka segera bergabunglah ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com. Bagi yang berminat untuk bergabung menjadi member premium kami dapat melihatnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.
Save Trading, Good Luck & GBU Always (Oct 26, 2014 @ 14:05)
Leave a Reply