
Wall Street begerak mixed pada perdagangan akhir pekan kemaren dan cenderung berakhir stagnan akibat pergerakan saham yang fluktuatif. Bagusnya data ekonomi AS, seperti naiknya penjualan retail dan kepercayaan konsumen AS, masih memberikan dorongan pada market. Indeks S&P 500 naik tipis 0,49 poin (+0,02%) dan sekaligus mencatat rekor tertinggi dalam sejarah ke level 2.039,82. Sedangkan Nasdaq menguat 8,40 poin (+0,18%) ke level 4.688,54, dan Dow Jones turun tipis 18,05 poin (-0,1%) ke level 17.634,74. Dalam sepekan, Dow Jones dan S&P 500 berhasil mencatatkan penguatan sebesar +0,4%, sedangkan Nasdaq menanjak +1,2%. Ini merupakan penguatan mingguan selama empat pekan berturut-turut bagi Wall Street.
Dari dalam negeri, setelah bergerak fluktuatif, IHSG berakhir datar pada penutupan perdagangan akhir pekan. IHSG hanya naik tipis 0,820 poin (+0,02%) ke level 5.049,488, dengan investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp. 215 Milyar dipasar reguler. Ketidakpastian kenaikan BBM bersubsidi menjadi pemicu datarnya pergerakan IHSG dalam tiga hari terakhir. Namun dalam sepekan IHSG berhasil mencatatkan kenaikan sebesar +1,25%, dengan pemodal asing melakukan akumulasi sepanjang pekan sebesar Rp. 520 milyar.
Seiring minimnya sentimen regional maupun domestik, membuat pelaku pasar belum bersemangat masuk ke market, sehingga perdagangan berjalan lesu. Investor lebih memilih melakukan aksi wait & see sampai ada kepastian harga BBM subsidi. Pasar menunggu dan sepertinya tersandera oleh ketidakpastian opsi besaran dan waktu kenaikan BBM subsidi. Apalagi sekarang mulai terpecah setelah beberapa pihak dari pemerintah ingin melakukan penundaan atau kenaikan bertahap karena harga minyak dunia yang cenderung turun.
“Ketidakpastian mengenai kebijakan BBM ini jika berlarut-larut akan berbahaya bagi market”
Harapan pelaku pasar kebijakan ini dapat diambil pada pekan depan setelah Presiden Jokowi pulang dari safarinya ke luar negeri. Saat ini Presiden Jokowi sedang menghadiri KTT G-20 di Brisbane, Australia setelah sebelumnya menghadiri Pertemuan APEC di Beijing dan KTT ASEAN di Myanmar.
Saat ini IHSG masih bergerak mixed dan cenderung mengalami konsolidasi dikisaran 4900-5107. Dan jika kita perhatikan… sebenarnya IHSG masih tertahan oleh garis MA 50 nya yang saat ini berada di level 5074 yang menjadi resisten cukup kuat bagi indeks. Jika IHSG berhasil menembus MA 50 nya, maka besar kemungkinan resisten level 5107 juga akan dapat dilewati. Namun jika gagal melewati garis MA 50 nya, maka IHSG akan cenderung untuk kembali tertekan dan bergerak turun ke level 4965 hingga 4900.
Technically, untuk besok senin IHSG diperkirakan masih akan bergerak dalam kisaran sempit, dengan support di 5030 dan resistennya berada di 5074. Indikator teknikal masih bergerak mixed, dimana kenaikan Stochastic mulai melambat, sedangkan MACD walaupun telah golden cross namun masih cenderung bergerak sideways, mengindikasikan bahwa indeks masih berada dipersimpangan.
Sentimen safari Presiden Jokowi ke luar negeri sempat membawa sedikit optimisme dengan mengalirnya dana asing kembali ke bursa dan sempat membawa saham konstruksi, semen, dan sebagian saham perbankan untuk menguat. Namun meskipun sektor tersebut mampu menguat, IHSG tetap gagal naik akibat tekanan jual dari saham-saham sektor tambang dan energi akibat turunnya harga minyak dunia dan harga batu bara. Secara overall, belum ada katalis positif yang cukup kuat bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikannya, jadi trading jangka pendek lebih disarankan. Tetap disiplin dengan trading plans yang telah dibuat. Dan bagi yang ingin entry, tetap berhati-hati dan selalu kontrol resiko, serta lakukan money manajemen dengan baik.
Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ide trading atau trading plans dari saham-saham yang berpotensi memberikan profit, serta ingin mengkonsultasikan portfolio anda, maka segera bergabunglah ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com. Bagi yang berminat untuk bergabung menjadi member premium kami dapat melihatnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.
Save Trading, Good Luck & GBU Always (Nov 16, 2014 @ 19:39)
Leave a Reply