Jelang Liburan Panjang, Bagaimana IHSG Akan Bergerak?

Bursa Wall Street menutup perdagangan akhir pekan kemaren di zona positif. Pasar saham AS di tutup melonjak naik dipicu oleh rebound hari kedua di bursa China dan optimisme tentang kemungkinan terjadinya kesepakatan dalam penyelesaian krisis Yunani. Proposal terbaru dari Yunani mulai memasukan poin-poin penting yang mencakup paket reformasi dan pemotongan belanja serta pengelolaan pajak dan pensiun, disamping usulan restrukturisasi utang, membawa harapan akan tercapainya terobosan kesepakatan dengan para krediturnya. Dow Jones ditutup naik 211,79 poin (+1,21%) menjadi 17.760,41, S&P 500 menguat 25,31 poin (+1,23%) ke level 2.076,62, dan Nasdaq melonjak 75,30 poin (+1,53%) ke level 4.997,70. Walaupun menguat cukup tajam di akhir pekan, namun sepanjang pekan kemaren Wall Street berakhir mixed, dengan Dow Jones naik tipis +0,17%, sedangkan S&P 500 cenderung flat dengan turun tipis -0,01%, dan Nasdaq melemah -0,23%.

Sementara Bursa saham utama Eropa juga berakhir dengan penguatan tajam pada akhir pekan, terdorong oleh harapan akan tercapainya kesepakatan Yunani dengan krediturnya. Bursa DAX Jerman ditutup melonjak 319,22 poin (+2,90%) ke level 11.315,63, CAC 40 Prancis melompat 145,85 poin (+3,07%) menjadi 4.903,07, dan FTSE Inggris naik 91,75 poin (+1,39%) ke level 6.673,38. Dalam sepekan kemaren, pasar saham Eropa berhasil rebound, dengan FTSE naik +1,33%, DAX menguat +2,33% dan CAC 40 meningkat +1,97%.

Sedangkan dari dalam negeri, IHSG berhasil rebound diakhir pekan dengan ditutup naik 20,75 poin (+0,43%) ke level 4.859,034. Investor asing tercatat melakukan net sell tipis sebesar Rp. 31 milyar dipasar reguler. Sepanjang pekan kemaren, IHSG tergerus turun -2,48%, terimbas oleh sentimen negatif dari penurunan tajam Bursa China dan krisis utang Yunani. Diturunkannya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini oleh Bank Dunia pada pertengahan pekan, turut menambah sentimen negatif sehingga membuat dana asing keluar sebesar Rp. 658 Milyar dipasar regular sepanjang pekan kemaren.

Awal pekan lalu, pasar saham global kembali terpuruk. Belum selesai masalah Yunani, muncul masalah baru yang jauh lebih mengkhawatirkan yaitu China. Pasar saham China rontok turun dari level tertingginya tahun ini, setelah mengalami “rally super bullish” dalam setahun terakhir. Tidak tanggung2 penurunanan yang dialami oleh Bursa China, anjlok 30% dalam 3 pekan terakhir..!! Pemerintah China langsung menjalankan tindakan darurat penyelamatan bursa sahamnya, dan berhasil menghentikan penurunan sementara sehingga sempat mengalami rebound sebesar 10% dalam 2 hari terakhir sebelum akhir pekan.

Membaiknya Bursa Saham China dan kabar baik dari Yunani di akhir pekan, berhasil membuat rebound hampir seluruh bursa saham utama dunia. IHSG pun turut mengalami rebound dan mengakhiri koreksi yang terjadi selama 4 hari sebelumnya. Jelang libur panjang lebaran yang hanya menyisakan 3 hari perdagangan, pergerakan IHSG pada pekan depan masih akan dipengaruhi oleh penyelesaian utang Yunani dan gejolak yang terjadi di pasar saham China. Disamping itu penetapan BI Rate (yang diprediksi tetap), data neraca perdagangan (yang diprediksi surplus US$ 464 juta) dan data pertumbuhan ekonomi serta rilis kinerja keuangan emiten semester I/2015 akan turut mewarnai gerak IHSG kedepan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang libur panjang volume transaksi akan cenderung sepi karena investor mulai mengurangi aktivitas trading. Secara teknikal, kondisi IHSG tidak begitu bagus. Setelah pekan lalu gagal melewati resisten 4992, dengan membuat lower high di 4982, IHSG kembali bergerak turun menembus support 4826 dengan membentuk lower low di level terendah baru 4811. Dari pergerakan tersebut, IHSG terlihat masih bergerak sideways condong melemah di dalam short term down trend channelnya. Indikator teknikal masih bergerak turun memasuki area oversold, sedangkan MACD masih bergerak sideways di bawah centreline dengan histogram positif, mengindikasikan bahwa dalam jangka pendek IHSG masih cenderung bergerak sideways condong melemah di dalam area range trading 4811-4982.

“Jika mampu break out resisten 4982, maka IHSG baru akan mengkonfirmasi teknikal rebound dan keluar dari tekanan menuju kisaran 5100-5200. Namun apabila IHSG kembali bergerak turun menembus support 4811 dan gagal bertahan di level psikologis 4800, maka IHSG akan melanjutkan trend bearishnya menuju 4700 hingga 4500”

12Juli15-IHSG

Sentimen positif yang mulai muncul dari membaiknya kondisi China dan Yunani diperkirakan akan mendorong IHSG untuk melanjutkan reboundnya pada awal pekan besok. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4811 dan resisten di 4897. Walaupun berpotensi menguat, namun kemungkinan dampaknya akan terbatas, mengingat kondisi market global yang masih kurang kondusif, berpotensi membuat investor untuk menghindari resiko dengan menjauhi market dan mengurangi posisinya jelang masa liburan panjang lebaran.

Dari beberapa saham yang saya amati, indikasi penguatan terlihat solid di saham2 konstruksi. Sedangkan saham2 sektor properti, banking dan sektor perkebunan juga tampak menguat setelah bertahan tidak turun di bawah level supportnya. Sementara dari saham-saham yang masuk ke dalam watchlist pilihan kami di group khusus area member premium rata-rata sudah melewati minor targetnya, seperti WIKA, ADHI, WTON, NRCA, SMRA dan BBTN, dan saat ini sedang bergerak menuju target utamanya. Hanya INDF yang terlihat masih berkonsolidasi dikisaran supportnya.

Untuk sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis untuk pekan ini. Mengenai detail support dan resisten, serta target dari saham-saham yang menarik untuk di tradingkan maupun diakumulasi, akan diulas khusus di area member premium. Bagi anda yang berminat untuk bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.

Save Trading, Good Luck & GBU Always

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*