Bursa Globa Rebound, Bagaimana Dengan IHSG?

Bursa Wall Street melonjak pada akhir pekan terdorong oleh kenaikan harga minyak yang tajam hingga +9% ke level US$ 32,19/barel, setelah mengalami penurunan yang cukup tajam sejak awal tahun. DJIA naik 210,83 poin (+1,33%) ke 16.093, S&P500 menguat 37,91 poin (+2,03%) ke 1.906,90 dan Nasdaq melonjak 119,12 poin (+2,66%) ke level 4.591,18. Bursa AS berhasil rebound dari tekanan jual diawal pekan dan membalikan keadaan di akhir pekan hingga di tutup dengan sinyal reversal. Sepanjang pekan lalu, Dow Jones berhasil naik +0,66%, S&P 500 menguat +1,41%, dan Nasdaq meningkat +2,29%.

Sementara dari dalam negeri, IHSG di penutupan perdagangan akhir pekan berhasil naik 42,618 poin (+0,97%) ke level 4.456,744. Investor asing membukukan net sell sebesar Rp. 239 milyar di pasar reguler. IHSG berhasil rebound mengikuti bursa saham Asia yang secara kompak ditutup di zona hijau. Namun akibat sentimen negatif dari bursa global membuat IHSG terpangkas turun -1,49% sepanjang pekan lalu, dengan disertai aliran modal asing yang keluar dari bursa sebesar Rp. 1,955 Triliun.

Akhirnya pasar saham global berhasil rebound jelang akhir pekan kemaren, seiring dengan reboundnya harga minyak dunia. Harga minyak mentah dunia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam dua hari terakhir, akibat harapan akan stimulus tambahan dari zona euro dan Jepang. Bank Sentral Eropa (ECB) mengisyaratkan stimulus baru yang akan diambil pada bulan Maret untuk meningkatkan ekonomi zona euro. Begitu pun dengan bank sentral Jepang (BoJ) yang sedang mempertimbangkan stimulus melalui langkah-langkah meningkatkan ekonomi untuk melawan kekhawatiran deflasi.

Lalu apakah rebound ini kuat dan akan berlanjut terus? Bagaimana pergerakan pasar saham global dan IHSG selanjutnya?

Memang masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa market telah aman dari tekanan jual yang melanda bursa global sejak membuka perdagangan tahun 2016 ini. Kita masih perlu melihat stabilisasi pada harga minyak untuk beberapa waktu kedepan, karena masih ada banyak ketidakpastian dan keraguan dari pelaku pasar. Secara umum, belum terlihat adanya perubahan secara fundamental dari supply & demmand minyak, serta kondisi perlambatan ekonomi dunia terutama China. Kenaikan ini untuk sementara diperkirakan hanyalah teknikal rebound akibat penurunan harga minyak dan bursa global yang sudah keterlaluan sejak memulai awal tahun ini.

Secara teknikal, minyak dunia masih dalam kondisi bearish. Jika dapat bertahan di level US$ 32/barel, minyak masih dapat melanjutkan reboundnya, dengan resisten selanjutnya berada di level US$ 34,5/barel (lingkaran biru). Apabila kenaikan berlanjut (kemungkinannya kecil dalam waktu dekat), maka minyak akan menuju resisten kuatnya dikisaran US$ 37,75-38,4/barel (lingkaran merah). Untuk melihat chartnya, double click gambar di bawah ini:

24Januari16-OIL

Demikian juga dengan Dow Jones dan Bursa Shanghai (SSEC). Seperti yang pernah kami ulas pada awal pekan lalu di grup kami khusus bagi member premium. Dow Jones akhirnya berhasil rebound setelah menyentuh area support kuatnya dikisaran 15.370-15.450 (garis warna merah). Bahkan rebound DJIA berhasil menembus resisten terdekat di 16.000 (garis biru tipis), sehingga berpotensi melanjutkan kenaikannya menuju target selanjutnya dikisaran 16.600-16.650 (garis tebal warna biru tua).

24Januari16-DJIA

Sementara Bursa Shanghai juga berhasil rebound dari area support kuatnya di level 2850 (garis merah). Untuk awal pekan besok, diperkirakan SSEC berpotensi melanjutkan reboundnya ke target terdekat dikisaran 3015-3050 (garis biru). Jika nantinya rebound ini cukup kuat dan berlanjut melewati resisten 3050, maka SSEC berpeluang menuju target selanjutnya di kisara area 3215-3260(area lingkaran hitam).

24Januari16-SSEC

Lalu bagaimana dengan IHSG? Well… seperti ulasan pekan lalu, technically IHSG masih bergerak sideways dengan support dikisaran 4330-4409, sementara resistennya berada di 4639-4696. Selama belum keluar dari area support maupun resistennya tersebut, trend pergerakan IHSG belum akan berubah. Indikator teknikal Stochastic golden cross di oversold area, sementara MACD masih bergerak mendatar. Dari indikasi ini dapat disimpulkan bahwa IHSG masih dalam channel trend sideways jangka pendeknya.

24Januari16-IHSG

Untuk pekan ini, tidak ada data penting yang akan rilis dari dalam negeri, selain masih menunggu kelanjutan dari paket kebijakan ekonomi pemerintah. Sentimen dari laporan kinerja keuangan emiten Full Year 2015 juga masih minim yang akan dirilis pada pekan ini. Hanya kabarnya BBRI akan merilis LK FY 2015 pada selasa depan (26 Januari), sedangkan BBNI dan BJTM akan rilis pada kamis depan (29 Januari).

Sementara dari external, pelaku pasar menantikan FOMC meeting dan pernyataan The Fed pada hari Rabu, disamping rilis data cadangan minyak AS. Sedangkan data penting lainnya adalah data durable goods orders dan klaim pengguran AS pada hari kamis serta data GDP Growth Rate Q4 AS pada hari jum’at-nya. Dari Eropa, investor akan mencermati pernyataan Presiden ECB Mario Draghi dan rilis data Ifo Business Climate Jerman pada hari senin. Sementara pada Jum’at depan, data penting yang akan mempengaruhi market global adalah pernyataan BOJ (yang ditunggu oleh market adalah lanjutan stimulus Jepang), serta data inflasi zona Eropa.

Diperkirakan IHSG akan rebound pada pekan depan, setelah pekan kemaren turun menyentuh support dan menutup gap di 4409. Pasar saham dunia juga berpeluang melanjutkan reboundnya pada pekan ini. Selain masih ada ruang kenaikan, rebound Bursa Global juga akan didukung dari pernyataaan para pemimpin Bank sentral yang diharapkan dapat menenangkan market setelah dihajar turun dari awal perdagangan tahun ini. Di awal pekan, pernyataan presiden ECB Mario Draghi kemungkinan akan cenderung melunak sama seperti sebelumnya. Sementara pada hari Rabu, The Fed juga tidak akan menaikan fed rate dan diharapkan dapat menenangkan market dengan pernyataannya. Sedangkan pada hari jum’at giliran BOJ diharapkan dapat mengeluarkan stimulus terbaru.

Walaupun ada potensi rebound, tetap disarankan untuk berhati-hati saat trading, mengingat masih banyak tantangan dan persoalan dunia di depan yang belum menemukan solusinya. Selama IHSG masih berkonsolidasi, tetap disarankan trading dulu. Saya pribadi masih percaya bahwa IHSG akan bertahan diarea konsolidasinya selama kondisi ekonomi global tidak tambah memburuk.

Untuk sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. Tetap safe trading. Jangan lupa untuk selalu kontrol resiko dan disiplin dengan trading plans yang telah dibuat. Mengenai saham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek atau saham-saham apa yang dapat diakumulasi untuk menjadi investasi jika terjadi koreksi, akan diulas khusus di area member premium. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook dan ide trading, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.

Safe Trading, Good Luck & GBU Always

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*