Keluar Dari Area Konsolidasinya, IHSG: Bullish Mode ON

Pertama-tama kami mau ucapkan “SELAMAT TAHUN BARU IMLEK 2016 bagi yang merayakannya. Wishing you abundance of Good Health, Wealth, Prosperous and Wonderful New Year with lots of Happiness. GONG XI FA CAI 2567. Sen Thi Cien Khang, Wang Se Ru Yi”.

Bursa saham AS jatuh di akhir pekan dipicu oleh mixed nya data tenaga kerja AS dan kembali turunnya harga minyak dunia. Data non-farm payrolls AS melaporkan hanya menambahkan 151 ribu pekerja pada bulan lalu, jauh di bawah perkiraan sebesar 190 ribu. Sedangkan pertumbuhan upah meningkat moderat dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,9%, terendah sejak Februari 2008. Menutup perdagangan akhir pekan, Dow Jones turun 211,61 poin (-1,29%) ke posisi 16.204,97, S&P 500 kehilangan 35,40 poin (-1,85%) menjadi 1,880.05 dan Nasdaq anjlok 146,42 poin (-3,25%) ke 4,363.14. Sepanjang pekan lalu Wall Street berakhir melemah, tertekan oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang membuat Dow Jones turun -1,59%, S&P 500 merosot -3,1% dan Nasdaq anjlok -5,44%.

Sementara dari dalam negeri, IHSG ditutup melonjak 133,129 poin (+2,85%) ke 4.798,946, seiring pengumuman pencapaian pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2015 sebesar 5,04%, jauh di atas konsensus yang hanya memperkirakan pertumbuhan 4,8%. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sebesar Rp. 2,4 triliun dipasar reguler. Masuknya dana asing juga memberikan sinyal positif bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sehingga sempat menguat di bawah level Rp. 13.600/USD. Sepanjang pekan lalu, IHSG berhasil mendaki +3,98% dengan investor asing membukukan net buy sebesar Rp.2,85 Triliun dalam sepekan.

Sesuai prediksi kami pada pekan lalu dalam ulasan: “Chance Of End Consolidation, IHSG Ready To Step Forward”, IHSG akhirnya mampu keluar dari area konsolidasi jangka menengahnya yang terbentuk sejak 4 bulan lalu, dan bersiap untuk mulai bergerak dalam trend naik. IHSG melonjak signifikan dan berhasil melewati resisten level 4696 dan juga garis MA 200 nya di level 4712, didorong oleh masuknya aliran dana investor asing yang besar (tertinggi ke-2 sepanjang sejarah, sejak Jokowi terpilih sebagai Presiden tahun 2014 lalu).

Sebenarnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2015 secara YoY masih turun menjadi 4,79%, dibandingkan pertumbuhan 2014 sebesar 5,02%. Namun meskipun secara tahunan pertumbuhan PDB Indonesia cenderung menurun, tapi investor melihat pemulihan pada kuartal IV-2015 (naik dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 4,73%), menimbulkan optimisme sinyal pembalikan dan kebangkitan ekonomi Indonesia. Optimisme ini sejalan dengan akselerasi cepatnya realisasi belanja pemerintah dan bergulirnya proyek-proyek infrastruktur serta paket-paket kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah sejak dari tahun lalu.

Positifnya data pertumbuhan ekonomi menopang kinerja IHSG di tengah minimnya sentimen positif dari pasar global. Kenaikan IHSG ini merupakan kinerja bursa terbaik jika dibanding dengan bursa saham negara lainnya di dunia sepanjang tahun 2016. Tercatat secara sejak awal tahun hingga saat ini IHSG telah naik +4,48% melesat paling tinggi di dunia. Berikut kinerja Bursa Saham Dunia dari awal tahun hingga akhir pekan kemaren 5 Februari 2016:

best market return

Lalu bagaimana dengan pergerakan IHSG pada pekan ini? Apakah kenaikan masih dapat berlanjut?

Sesuai perkiraan kami pada pekan lalu, bahwa jika IHSG dapat melewati resisten 4696, maka kita akan melihat IHSG menuju target di 4850 pada bulan Februari ini. Ternyata baru pekan pertama Februari, IHSG sudah ditutup di level 4798, hanya berjarak 52 poin dari target kami. Jika kenaikan berlanjut dan langsung menyentuh target kami pada awal atau pertengahan pekan ini, maka IHSG berpotensi terkena aksi profit taking jangka pendek, mengingat kenaikan IHSG yang sudah cukup tinggi dalam waktu singkat. Koreksi wajar dan konsolidasi dibutuhkan agar kenaikan IHSG menjadi sehat, apalagi ditengah kondisi market global yang masih tidak pasti.

Untuk pekan ini, data ekonomi yang di tunggu adalah penjualan mobil nasional dan penjualan ritel pada hari rabu. Selain itu pelaku pasar juga menantikan rilis kinerja emiten yang diperkirakan masih cukup baik, setelah beberapa emiten perbankan seperti BBRI, BBNI dan BJTM telah melaporkan kinerja yang menunjukan hasil cukup bagus. Sementara sentimen dari luar negeri, diperkirakan akan berkurang seiring liburnya Bursa China selama sepekan menyambut tahun baru imlek. Sedangkan dari AS, investor akan mencermati testimoy (pernyataan) ketua The Fed Janet Yellen pada pertengahan pekan (rabu & kamis), terkait perkembangan ekonomi AS dan petunjuk akan kenaikan Fed Rate lebih lanjut. Selain itu data ekonomi penting AS yang ditunggu adalah hari rabu data inventori minyak, hari kamis data klaim pengangguran dan hari jum’at data penjualan ritel AS. Naik-turunnya harga minyak juga akan menjadi perhatian investor karena turut mempengaruhi gerak pasar saham global.

Technically, untuk pekan ini IHSG akan bergerak dengan support di 4696. Sedangkan untuk resisten terdekat di 4850. Jika dapat ditembus, maka IHSG akan menuju target selanjutnya di kisaran 4950-5015. Indikator teknikal bergerak positif. MA periode pendek berada diatas MA periode panjang (MA5 > MA20 > MA50), sedangkan MACD berada diatas centreline dengan histogram bar meningkat. Dari indikasi ini, secara teknikal menujukan bahwa IHSG bergerak dalam trend naik.

07Februari16-IHSG

Masuknya dana asing sebesar Rp. 2 triliun lebih dalam sehari merupakan hal yang jarang terjadi, apalagi di akhir pekan. Respon positif investor asing terhadap IHSG ini tidak lepas dari positifnya data ekonomi Indonesia. Laju perekonomian Indonesia yang mulai membaik dan tergolong stabil, dapat dilihat dari pergerakan nilai tukar Rupiah yang cenderung menguat, data-data ekonomi yang masih cukup baik seperti inflasi yang rendah memberi peluang untuk kembali turunnya BI Rate. Membaiknya kondisi ekonomi Indonesia juga mendapatkan pengakuan dari berbagai lembaga pemeringkat dunia yang memberikan outlook stabil dan positif bagi Indonesia, membuat dana asing kembali mengalir masuk ke bursa.

Dengan kenaikan IHSG menembus area konsolidasi selama 4 bulan terakhir dan diiringi oleh masuknya dana asing dalam jumlah yang cukup besar, maka bullish market terlihat sudah berada dalam Mode ON. Namun tentunya kita juga harus memahami kenaikan ini bukan berarti IHSG tidak bisa turun dalam beberapa hari kedepan, mengingat kondisi market dunia yang masih belum aman. Fluktuasi Bursa saham global dan volatilitas harga minyak masih dapat menjadi halangan bagi kenaikan IHSG. Jika terjadi koreksi manfaatkan penurunan dengan melakukan akumulasi beli, terutama pada saham-saham yang masih berkinerja baik dan memiliki prospek bagus kedepan.

Untuk sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. Jangan lupa untuk selalu kontrol resiko dan disiplin dengan trading plans yang telah dibuat. Mengenai saham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek atau saham-saham apa yang dapat diakumulasi untuk menjadi investasi jika terjadi koreksi, akan diulas khusus di area member premium. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook dan ide trading, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.

Safe Trading, Good Luck & GBU Always

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*