January Effect Dorong IHSG Tembus Resisten, What Next?

Bursa Wall Street ditutup lebih tinggi setelah menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada akhir pekan kemaren, didorong oleh perbaikan data tenaga kerja AS. S&P 500 menguat 7,98 poin (+0,35%) dan mencapai rekor tertinggi di 2.276,98. Nasdaq juga berkinerja luar biasa dengan mengalami kenaikan 33,12 poin (+0,6%) ditutup pada level penutupan tertinggi sepanjang masa di 5,521.06. Sedangkan Dow Jones naik 64,51 poin (+0,32%) ke level 19.963,80 atau sekitar 10 poinan di bawah rekor penutupan tertinggi yang pernah dibukukan sebelumnya. Sepanjang pekan lalu, ketiga Bursa AS membukukan kinerja positif, dengan Dow Jones mengalami kenaikan +1,02%, S&P 500 bertambah +1,7%, dan Nasdaq meningkat +2,56%.

Dari dalam negeri, IHSG mengakhiri perdagangan akhir pekan dengan ditutup di zona positif atau naik 21,518 poin (+0,40%) ke level 5.347,022. Penguatan IHSG didukung oleh aliran dana investor asing yang masuk sebesar Rp. 51 milyar dipasar reguler. Mengawali pekan perdana perdagangan di tahun 2017, IHSG berhasil menguat +0,95%. Kenaikan ini didorong oleh aksi Januari Effect. Walaupun naik tapi investor asing masih membukukan net sell sebesar Rp. 319 miliar di pasar regular sepanjang pekan lalu.

Kenaikan IHSG yang dimulai sejak akhir tahun lalu akibat dorongan sentimen window dressing, dilanjutkan kembali di awal tahun ini oleh sentimen Januari Effect. Meski aksi jual investor asing masih mewarnai perdagangan di awal pekan pertama tahun 2017, namun IHSG masih mampu untuk terus menguat. Secara teknikal penutupan IHSG pada akhir pekan lalu cukup positif, setelah berhasil menembus resisten 5308. Penembusan resisten tersebut membuka peluang bagi IHSG melanjutkan kenaikannya menguji area gap atas di 5380-5443.

Technically, pola bullish three outside up yang terbentuk pada IHSG saat menembus resisten 5308, menunjukan pola bullish continuation. Indikator teknikal RSI masih bergerak naik, sedangkan MACD berhasil cross up keatas centreline dan didukung oleh histogram bar hijau yang meningkat.  Dari kondisi teknikal tersebut mengindikasikan bahwa IHSG berada dalam trend pergerakan positif jangka pendek. Untuk pekan ini IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang 5246 hingga 5400.

Untuk hari senin awal pekan besok, investor akan mencermati rilis data cadangan devisa yang berpeluang mengalami peningkatan. Sedangkan dari luar negeri, beberapa agenda dan data ekonomi penting yang akan menjadi perhatian dari para pelaku pasar pada pekan ini adalah:

  • Hari Senin: Rilis data tingkat pengangguran zona eropa
  • Hari Selasa: Rilis data inflasi China, rilis data kepercayaan konsumen Jepang
  • Hari Rabu: Rilis data persediaan minyak AS
  • Hari Kamis: Pertemuan kebijakan moneter ECB, Rilis data klaim pengangguran AS
  • Hari Jum’at: Rilis data perdagangan China, Rilis data penjualan ritel AS, pernyataan Ketua Fed Janet Yellen

Untuk sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. Minimnya sentimen global pada pekan ini membuat IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya atau setidaknya mengalami konsolidasi pasca penembusan resisten 5308. Pasar saham dunia baru akan bergerak volatile pada pertengahan hingga akhir bulan Januari, seiring pelantikan Donald Trump sebagai presiden terpilih AS tanggal 20 Januari 2017 dan FOMC meeting pada tanggal 26-27 Januari 2017. Pelaku pasar saat ini masih menanti pembentukan kabinet Donald Trump yang dinilai bisa mempengaruhi laju pergerakan bursa saham dunia.

Untuk besok senin, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dikisaran support 5308 dan resisten di 5375. Walaupun IHSG masih dalam fase trend naik jangka pendek, tapi bagi trader tetap disarankan untuk lakukan safe trading. Karena  sejak naik pada pekan terakhir tahun lalu hingga saat ini IHSG belum mengalamai koreksi berarti. Namun tidak perlu khawatir berlebihan, selama tidak jebol kebawah 5246 membentuk lower low, koreksi yang terjadi pada IHSG masih dikatakan relatif aman (wajar).  Sementara bagi investor jika terjadi koreksi, bisa melakukan buy on weakness dengan cara beli bertahap pada saham-saham yang diperkirakan masih memiliki prospek kinerja cemerlang kedepan.

Mengenai saham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek atau saham-saham apa yang dapat diakumulasi untuk menjadi investasi jika terjadi koreksi, akan diulas secara khusus di area member premium. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook, arahan dan ide trading, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.

Safe Trading, Good Luck & GBU Always

Join layanan messaging satu arah di Channel Telegram Messenger kami untuk mendapatkan update rekomendasi langsung melalui smartphone Anda. Silahkan download Telegram Messenger di Playstore atau Appstore anda. Temukan kami dengan search: @steptrader

atau…

klik link berikut: https://telegram.me/steptrader

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*