IHSG Berpeluang Menguat Di Pekan Pertama Agustus 2021, Didorong Oleh Beberapa Sentimen

Bursa saham Wall Street berakhir melemah di akhir pekan, dipicu penurunan harga saham-saham teknologi yang dipimpin oleh Amazon yang harga sahamnya merosot -7,6%, setelah perusahaan memperkirakan pertumbuhan penjualan yang lebih rendah. Pada kuartal II-2021, perusahaan tersebut membukukan pertumbuhan penjualan 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy), namun melambat signifikan dari pertumbuhan penjualan kuartal sebelumnya yaitu 44%. Sedangkan untuk kuartal III-2021, Amazon memperkirakan penjualan makin melambat, atau hanya atau tumbuh 16%. Hal ini menjadi kabar yang kurang baik bagi investor yang memegang saham emiten ini. Tidak cuma Amazon, harga saham-saham teknologi lainnya seperti Facebook, Alphabet dan Microsoft juga berguguran. Dow Jones ditutup turun 149,06 poin (-0,42%) ke level 34.935,47, S&P 500 melemah 23,89 poin (-0,54%) ke posisi 4.395,26 dan Nasdaq anjlok 105,58 poin (-0,71%) menjadi 14.672,68. Dalam sepekan ketiga indeks bursa saham utama AS berakhir melemah, dengan Dow Jones mengamali penurunan -0,36%, S&P 500 berkurang -0,37% dan Nasdaq merosot -1,11%. Meski demikian untuk sepanjang bulan Juli, Wall Street masih membukukan penguatan dengan Dow Jones berhasil naik +1,3%, S&P 500 melonjak +2,3% dan Nasdaq bertambah +1,2%.

Sementara dari dalam negeri, IHSG tergelincir turun 50,688 poin (-0,83%) ke level 6.070,039 di akhir pekan. Pelemahan IHSG terjadi di sesi kedua dipicu oleh aksi rebalancing beberapa indeks. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar Rp. 354 miliar di pasar reguler. Dalam sepekan IHSG terkoreksi -0,52% dengan disertai aksi jual investor asing senilai Rp 621 miliar di pasar reguler. Sedangkan untuk sepanjang bulan Juli, IHSG berhasil menguat +1,41% dengan diikuti aksi beli investor asing sebesar Rp 1,77 triliun di pasar reguler.

Pasar saham Indonesia bergerak melemah pada pekan terakhir bulan Juli, seiring turunnya mayoritas bursa saham utama regional yang dipimpin oleh anjloknya bursa Hangseng dan Shanghai di market saham Asia. Pelaku pasar khawatir merespon negatif peraturan di sektor teknologi dan pendidikan swasta di China, setelah Beijing melarang investasi asing di sektor pendidikan serta mengetatkan aturan di perusahaan teknologi dan properti. Sentimen negatif investor di Asia semakin bertambah setelah pandemi virus corona yang kembali mengganas. Asia kembali menjadi sorotan karena terjadinya lonjakan kasus yang signifikan. Kehadiran virus corona varian delta yang lebih menular dari sebelumnya membuat angka kasus positif melonjak mengakibatkan sejumlah negara Asia kembali melakukan lockdown dengan mengetatkan aktivitas dan mobilitas masyarakat. Kondisi ini membuat IMF kembali menurunkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia dari awalnya 4,9% menjadi 4,3%.

Secara teknikal IHSG masih dalam fase konsolidasi dalam pola uptrend jangka pendek. IHSG telah berhasil menembus downtrend resistline dan resistance level 6.134 dengan membuat pola higher high ke level 6.166. Namun aksi profit taking telah membuat IHSG kembali mengalami pullback dan ditutup di level 6.070 pada akhir pekan kemaren. Indikator teknikal MACD yang bergerak mendatar diatas centreline mengindikasikan bahwa IHSG masih berkonsolidasi cenderung bergerak positif.

Dari gambar chart diatas terlihat bahwa IHSG masih tertahan di area support terdekat di level 6.068. Untuk pekan ini, apabila IHSG turun di bawah 6.068 maka indeks akan menguji area support selanjutnya di 6.015. Sedangkan apabila mampu rebound dari 6.068 terbuka ruang bagi IHSG kembali bergerak naik menguji area resistance di 6.130 hingga 6.166. Penembusan ke atas 6.166 akan membuka peluang bagi IHSG melanjutkan tren naiknya menuju target dikisaran 6.230. 

Untuk minggu ini seperti biasa di awal pekan, pelaku pasar akan mencermati rilis data ekonomi manufaktur dan inflasi bulan Juli pada hari senin. Sedangkan pada hari kamis perhatian investor akan tertuju pada rilis data GDP kuartal kedua 2021. Sementara dari luar negeri, data dan agenda ekonomi penting yang akan menjadi perhatian dari pelaku pasar di pekan ini antara lain adalah :

  • Senin 2 Agustus 2021 : Rilis data Caixin manufaktur China, Rilis data manufaktur AS
  • Selasa 3 Agustus 2021 : Kebijakan suku bunga bank sentral RBA Australia
  • Rabu 4 Agustus 2021 : Rilis data tenaga kerja ADP dan sektor jasa AS
  • Kamis 5 Agustus 2021 : Rilis data perdagangan Australia, Kebijakan suku bunga bank sentral BOE Inggris, Rilis data perdagangan AS
  • Jum’at 6 Agustus 2021 : Kebijakan moneter dan Pernyataan Gubernur RBA Lowe, Rilis data pekerjaan dan tingkat pengangguran AS

Sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. IHSG masih berkonsolidasi dan sementara tertahan di area resistance 6.130-6.166. Perkiraan kami IHSG masih ada peluang untuk melanjutkan penguatannya pada pekan ini, didorong oleh beberapa sentimen. Diantaranya adalah potensi diperlonggar PPKM level 4 selepas 2 Agustus 2021 besok oleh pemerintah karena turunnya Bed Occupancy Ratio (BOR) di DKI Jakarta dan beberapa wilayah di Indonesia, serta rilis data GDP kuartal kedua di tengah pekan yang diperkirakan akan berbalik tumbuh positif. Di sisi lain IPO BUKA di akhir pekan, turut berpotensi menambah kapitalisasi pasar saham Indonesia mengingat jumlah nilainya yang besar. Selama masih dapat bertahan diatas level psikologis 6.000, potensi penguatan lanjutan bagi IHSG masih terbuka.

Namun demikian tetap disarankan untuk hati-hati dan melakukan safe trading. Kontrol resiko sesuai dengan trading plans yang telah dibuat. Sementara bagi investor, jika terjadi koreksi massive bisa dimanfaatkan untuk akumulasi bertahap dengan melakukan buy on weakness, terutama pada saham-saham yang masih memiliki fundamental bagus dan dan kinerja keuangan yang kuat, serta prospek yang cerah pasca berakhirnya pandemi Covid-19 nanti. Atur strategi pembelian dan money manajemennya.

Mengenai saham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek atau saham-saham apa yang dapat diakumulasi untuk menjadi investasi jika terjadi koreksi, akan diulas secara khusus di area member premium. Diperlukan pengalaman, keahlian dan strategi khusus dalam melakukan analisa, baik teknikal maupun fundamental untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk masuk ataupun keluar dari posisi trading ataupun investasi. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook, arahan dan ide trading/investasi, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.

Safe Trading, Good Luck & GBU Always

Ingin bergabung menjadi member premium kami dapat melihatnya infonya disini: http://step-trader.com/member-area/