Sempat Tembus Level 7000 IHSG Gagal Bertahan, Bagaimana Selanjutnya?

Bursa Wall Street ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan, terdorong oleh rebound saham-saham teknologi. Bursa saham AS mendapat angin segar setelah Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping melakukan pembicaraan melalui telepon untuk membahas krisis Ukraina yang berakhir tanpa kejutan besar. Investor juga merasa lega dengan melambatnya kenaikan harga minyak mentah dunia, serta terus mencerna kenaikan suku bunga AS dan rencana agresif The Fed untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut yang bertujuan memerangi lonjakan inflasi. Dow Jones ditutup naik 274,17 poin (+0,8%) menjadi 34.754,93, S&P 500 menguat 51,45 poin (+1,17%) menjadi 4.463,12 dan Nasdaq melonjak 279,06 poin (+2,05%) ke level 13.893,84. Dalam sepekan, ketiga indeks bursa saham utama AS mencatatkan persentase kenaikan mingguan terbesar sejak awal November 2020 dengan Dow Jones menguat +5,5%, S&P melonjak +6,16% dan Nasdaq meningkat +8,18%.

Dari dalam negeri, IHSG ditutup turun 9,42 poin (-0,14%) ke level 6.954,965 pada perdagangan akhir pekan. Investor asing membukukan net buy senilai Rp 135 miliar di pasar reguler. Sepanjang minggu lalu, IHSG berhasil naik +0,46% dengan diikuti masuknya aliran pemodal asing di pasar reguler sebesar Rp 6,66 triliun.

Pasar saham Indonesia terus bergerak menguat dan mencetak rekor tertinggi baru. IHSG bahkan sempat menembus ke atas level psikologis 7000, meski gagal bertahan akibat aksi profit taking terjadi jelang akhir pekan. Penguatan IHSG ditopang oleh beberapa sentimen positif diantaranya pelonggaran aturan terkait mobilitas masyarakat dan surplus neraca perdagangan yang kembali melonjak di bulan Februari, serta derasnya aliran dana investor asing ke pasar saham Indonesia terutama ke sektor perbankan seiring berlanjutnya pertumbuhan kredit perbankan sebesar 6,33% di bulan Februari. Di sisi lain, keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuan di level 3,50%, serta adanya kejelasan dari kebijakan suku bunga The Fed di tahun ini turut menopang pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu. 

Membaiknya sentimen global di tengah meredanya ketegangan di Ukraina yang membuat harga-harga komoditas mulai bergerak turun dan berujung pada terkoreksinya saham-saham komoditas, membuat IHSG gagal bertahan di atas level psikologis 7.000. Meski mengalami kemunduran, namun IHSG diestimasikan masih dapat menembus ke atas level 7.000 lagi untuk mencetak rekor baru asalkan mampu bertahan di area support terdekatnya dikisaran 6.927.

Secara teknikal IHSG masih bergerak naik di dalam uptrend channelnya. Apabila dapat bertahan diatas support 6.927 dan bergerak naik menembus ke atas level all time high di 7.032, maka akan membuka ruang penguatan bagi IHSG menuju level psikolgis 7100 sebagai area resistance selanjutnya (skenario bullish). Namun sebaliknya jika gagal bertahan di 6.927 dan bergerak turun, maka akan mebuka ruang bagi koreksi IHSG menuju area kisaran 6.814 hingga 6.757 (skenario bearish). 

Minggu ini tidak ada data ekonomi penting dari dalam negeri yang ditunggu oleh pelaku pasar. Investor masih menantikan rilis laporan kinerja keuangan emiten akhir tahun 2021 yang belum keluar jelang batas terakhir pelaporan di akhir bulan Maret ini. Sementara dari luar negeri, data dan agenda ekonomi penting yang akan menjadi perhatian dari investor di minggu ini antara lain adalah :

  • Senin 21 Maret 2022 : Pernyataan Ketua The Fed Powell
  • Selasa 22 Maret 2022 : Pernyataan Gubernur RBA Lowe, Pernyataan Presiden ECB Lagarde
  • Rabu 23 Maret 2022 : Rilis data inflasi Inggris, Pernyataan Gubernur BOE Bailey, Pernyataan Ketua The Fed Powell
  • Kamis 24 Maret 2022 : Rilis data manufaktur Jerman dan Inggris, Rilis data durable goods orders AS
  • Jum’at 25 Maret 2022 : Rilis data penjualan ritel Inggris

Sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. IHSG masih bergerak naik dengan berada di dalam uptrend channel jangka pendeknya. Meski kekuatan uptrend mulai melemah, namun IHSG masih berpeluang menjajal level psikologis 7000 lagi. Jika mampu ditutup diatas level 7000 dan menjebol keatas 7032, maka IHSG akan kembali melanjutkan tren kenaikannya. Rilis kinerja keuangan emiten full year 2021 diharapkan dapat menjadi katalis bagi penguatan IHSG. Investor kembali fokus pada krisis Rusia-Ukraina, di mana kesepakatan antara Ukraina dan Rusia kembali memudar setelah serangan militer Rusia di kota-kota utama Ukraina kembali berlanjut.

Tetap disarankan untuk safe trading dan selalu kontrol resiko sesuai dengan trading plans yang telah dibuat. Sementara bagi investor, jika terjadi koreksi massive bisa dimanfaatkan untuk akumulasi bertahap dengan melakukan buy on weakness, terutama pada saham-saham yang masih memiliki fundamental bagus dan dan kinerja keuangan yang kuat, serta prospek yang cerah kedepan. Atur strategi pembelian dan money manajemennya dengan baik.

Mengenai saham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek atau saham-saham apa yang dapat diakumulasi untuk menjadi investasi jika terjadi koreksi, akan diulas secara khusus di area member premium. Diperlukan pengalaman, keahlian dan strategi khusus dalam melakukan analisa, baik teknikal maupun fundamental untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk masuk ataupun keluar dari posisi trading ataupun investasi. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook, arahan dan ide trading/investasi, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.

Safe Trading, Good Luck & GBU Always

Ingin bergabung menjadi member premium kami dapat melihatnya infonya disini: http://step-trader.com/member-area/