Menantikan Data Ekonomi Awal Maret 2014, Bagaimana IHSG Akan Bergerak?

Akhir pekan kemaren IHSG kembali ditutup menguat 51,28 poin (+1,12%) di level 4.620,216. Tren penguatan nilai tukar Rupiah atas US Dollar dan juga akan dimulainya musim pembagian deviden dari para emiten turut mendukung penguatan IHSG. Selain itu, derasnya capital inflow dari pemodal asing yang kembali masuk sebesar setengah triliun lebih membuat IHSG mengakhiri bulan Februari dengan kembali bercokol diatas level psikologis 4.600. Secara kumulatif dalam 2 bulan pertama awal tahun 2014 ini, foreign net buy tercatat sudah mencapai Rp. 10 triliun. Walaupun berhasil menguat di akhir pekan, namun sepanjang pekan kemaren IHSG masih tercatat mengalami pelemahan sebesar -0,55%, akibat aksi profit taking yang terjadi di awal pekan. Akan tetapi sepanjang bulan Februari, IHSG masih mencatatkan kinerja positif dengan mengalami kenaikan sebesar +4,56%.

Sementara itu, Bursa Wall Street mengakhiri perdagangan pekan lalu dengan ditutup mixed. Dow Jones tercatat mengalami kenaikan 49,06 poin (+0,30%) ke level 16.321,71 dan S&P 500 menguat 5,16 poin (+0,28%) ke level 1.859,45, sedangkan Nasdaq tercatat melemah 10,81 poin (-0,25%) ke level 4.308,12. Sepanjang bulan Februari, Wall Street mencatatkan kinerja positif, dengan Dow Jones naik 622,86 poin (+3,97%), S&P 500 melompat 76,86 poin (+4,31%) dan Nasdaq bertambah 204,24 poin (+4,98%). Pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen yang akan melanjutkan pemangkasan stimulus moneter, menunjukan optimisme bahwa ekonomi AS memang telah membaik. Meski ada cuaca buruk yang menghadang dan membuat data-data ekonomi AS terpuruk, namun secara umum investor masih optimistis atas pertumbuhan ekonomi AS.

Membaiknya data-data makro ekonomi dalam negeri sejak awal tahun dan tidak adanya ancaman krisis baru dari ekonomi global membuat IHSG terus bergerak naik. Secara year to date, IHSG telah berhasil naik +8,1% dari awal tahun dan tercatat sebagai bursa dengan kinerja terbaik di kawasan Regional. Memasuki awal bulan Maret, investor kembali akan mencermati data-data ekonomi yang akan dirilis. Data inflasi bulan Februari diperkirakan cukup bagus dikisaran 0,5% kebawah. Namun untuk data neraca perdagangan bulan Januari, diperkirakan akan kembali mencatatkan defisit, dikarenakan turunnya eksport pada awal tahun dan mulai diberlakukannya UU pelarangan eksport minerba. Seberapa besar defisit neraca perdagangan bulan Januari dan besarnya inflasi Februari yang akan dirilis besok, akan menentukan pergerakan IHSG sepanjang pekan depan, dan juga arah kebijakan BI mengenai BI Rate yang akan ditentukan dalam RDG BI pada tanggal 13 Maret 2014.

Technically, IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 4510-4700 sebagai level support dan resistennya sepanjang pekan depan. Untuk besok senin, merujuk pada mixednya Bursa Eropa dan Wall Street serta turunnya EIDO sebesar -0,54%, maka IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. Adapun untuk level supportnya diperkirakan berada di 4582, sedangkan untuk level resisten diperkirakan berada dikisaran 4635-4650. Indikator Stochastic yang kembali golden cross dan MACD yang bergerak sideways, serta volume transaksi yang menurun, mengindikasikan kecenderungan indeks untuk bergerak mixed dengan potensi menguat terbatas.

02Mar14-IHSGUntuk mengetahui saham2 apa saja yang berpotensi memberikan profit dan masuk kedalam stock picks pilihan kami pada pekan depan, maka anda dapat bergabung ke dalam group kami dengan menjadi Member Premium dari Step-trader.com. Bagi anda yang berminat dan tertarik untuk bergabung menjadi member premium kami dapat melihat ketentuannya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas atau “KLIK LINK INI”.

Save Trading, Good Luck & GBU Always..

 

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*