Bagaimana Pergerakan IHSG Jelang Pilpres??

Menyambut libur kemerdekaan AS, pada Kamis lalu Wall Street ditutup naik. Dow Jones berhasil menembus level psikologis 17.000 untuk pertama kalinya dan ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah seiring membaiknya data tenaga kerja dan data manufaktur AS yang mencerminkan mulai membaiknya ekonomi negara tersebut. Sepanjang pekan lalu, Dow Jones tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,28%, S&P 500 menguat +1,25% dan Nasdaq bertambah +2,0%.

Sentimen positif dari Wall Street tersebut, serta aksi spekulasi jelang pemilu pilpres menjadi pemicu penguatan IHSG pada perdagangan akhir pekan kemaren hingga ditutup naik 17,09 poin (+0,35%) ke posisi 4.905,82. Dalam sepekan, IHSG mengalami penguatan sebesar +1,25% dan berhasil kembali menembus level psikologis 4900 pada akhir pekan.

Momentum pilpres akan mencapai puncaknya pada pekan depan, seiring dengan keputusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan pemilu dilaksanakan satu putaran. Memang harus diakui bahwa kebanyakan pelaku pasar modal lebih nyaman dengan figur capres no urut 2, Joko Widodo. Ini sangat terlihat sejak PDI-P mengumumkan pencalonan Jokowi sebagai capres beberapa waktu lalu IHSG sempat menguat sampai +3,2%. Bahkan Jokowi yang awalnya diperkirakan bakal melenggang mulus ke kursi RI-1 sempat membuat IHSG optimis dan mancapai level tertinggi 5.091,317 pada tanggal 19 Mei 2014 lalu.

Namun seiring berjalannya waktu, dengan semakin banyaknya partai politik yang bergabung ke capres no urut 1, Prabowo maka market pun mulai goyang. Perlahan-lahan IHSG mulai turun meninggalkan level 5.000, hingga mencapai level terendahnya di 4.835,134 pada tanggal 27 Juni 2014, seiring makin ketatnya selisih elektabilitas kedua pasang capres-cawapres yang akan maju di pilpres pada tanggal 9 Juli nanti. Berdasarkan hasil survey berbagai lembaga, elektabilitas Prabowo-Hatta terus meningkat mendekati Jokowi-JK, sehingga selisih di antara keduanya terus menipis. Selisih yang semakin menipis ini direspons negatif oleh pasar, karena pelaku pasar sulit memperkirakan siapa yang akan menjadi pemenang pilpres nanti.

Berbagai riset dari sejumlah analis mengatakan apabila Jokowi memenangkan pilpres tanggal 9 Juli nanti, maka IHSG akan dengan mudah menembus keatas level 5000, bahkan diperkirakan dapat mencapai level 5200. Sebaliknya jika Prabowo yang menang, maka IHSG dipastikan dapat turun menembus kebawah level 4800.

Beberapa waktu lalu Deutsche Bank, membeberkan survey yang dilakukan olehnya jika salah satu pasangan capres memenangi pemilu. Survey yang diikuti oleh 70 investor global termasuk investor lokal sebagai responden tersebut, menyatakan akan terdapat perbedaan besar jika salah satu pasangan kandidat memenangi pilpres 2014. Jika pasangan Jokowi-JK keluar sebagai pemenang, maka 74% investor akan melakukan aksi beli saham Indonesia, dan hanya 6% yang melakukan aksi jual. Sebaliknya, jika pemilu dimenangi pasangan Prabowo-Hatta, maka hanya sebanyak 13% yang akan melakukan aksi beli dan 56% akan menjual saham Indonesia. Alasannya pendekatan koalisi non transaksional yang dipilih Jokowi-JK lebih diterima oleh investor, dibandingkan dengan kompromi pragmatis Prabowo- Hatta, dan itu menjadi faktor pembeda yang paling penting dalam reformasi atau status quo.

Sementara itu, Riset bank asing OCBC di Bloomberg, mengatakan apabila Prabowo Subianto menang dapat memberikan sentimen negatif pada market. IHSG dapat melemah sekitar 5%. Salah satu kekhawatiran utama pelaku pasar bila Prabowo menang adalah soal kestabilan fiskal. Namun, IHSG akan kembali menguat pada akhir kuartal IV 2014. Sedangkan Morgan Stanley menyebutkan, bila capres no urut 2 menang maka pasar Indonesia akan luar biasa, sebaliknya apabila Prabowo menang maka dapat meningkatkan volatilitas pasar saham sehingga mempengaruhi lingkungan makro. Selain itu menurut Morgan Stanley, bila Prabowo menang maka dapat memberi tekanan ke rupiah. Nilai tukar rupiah dapat melemah kekisaran Rp 12.300/USD seiring dana asing keluar dari pasar keuangan. Sebaliknya bila Jokowi menang maka nilai tukar rupiah dapat bergerak positif sehingga menyentuh level Rp 11.000/USD.

Dari beberapa riset tersebut, saya dapat menarik kesimpulan bahwa resiko akan meningkat signifikan dalam jangka pendek pasca pilpres 9 Juli nanti. Kemungkinan saham-saham akan naik signifikan jika Capres yang menang sama dengan ekpektasi market. Sebaliknya jika pemenang Pilpres tidak sesuai harapan, maka IHSG kemungkinan besar akan mengalami koreksi cukup signifikan pada minggu-minggu pertama setelah Pilpres 9 Juli nanti. Namun selama pemilu berjalan aman dan tidak ada ekses negatif, saya yakin kondisi market akan berangsur membaik kembali.

Untuk itu apapun pilihan anda, dan siapa pun Presidennya yang akan memenangkan pemilu nanti, harus kita dukung dan hormati. Tugas kita adalah menjaga agar pesta demokrasi ini dapat berjalan aman dan damai. Pesan saya jangan golput, karena siapa tahu suara anda yang akan menjadi penentu nasib bangsa ini dalam 5 tahun mendatang. So… Sudahkah anda menentukan siapa pilihan anda?? Kalau saya sich sudah.. Saya pilih presiden yang berkarakter, punya track record baik dan bersih  🙂

Back to the market… Technically, pasca melakukan manuver cantik dengan menembus down trend resist line di 4875, IHSG berpotensi untuk melanjutkan rally kenaikannya dalam jangka pendek dengan target menguji resistennya di 4971. Indikator teknikal yang terlihat bergerak positif, dimana Stochastic bergerak naik, sedangkan MACD telah golden cross kembali, mengindikasikan bahwa indeks masih akan bergerak positif. Untuk besok senin, IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4880, sedangkan untuk resistennya berada dikisaran 4930-4942. Pergerakan signifikan pada IHSG baru akan terjadi setelah merespon hasil quick count pilpres tanggal 10 Juli nanti. Selain sentimen pilpres, investor juga menantikan rilis data BI Rate dan cadangan devisa yang akan dirilis pada pekan depan.

 06Juli14-IHSG

Beberapa saham rekomendasi kami pada pekan kemaren telah berhasil mencapai minor targetnya dan memberikan profit seperti INCO (+4%), ASRI (+7,4%), WSKT (+3,7%), dan WIKA (+4%). Sebagai investor ritel yang telah memahami resiko, jelang pemilu yang kurang dari 3 hari, kita masih memiliki kesempatan untuk ikut melakukan spekulasi. Lalu bagaimana anda mempersiapkan diri guna menghadapi pilpres nanti? Apakah anda sudah menyiapkan diri dengan mempersiapkan strategi trading yang baik? Apakah anda telah memiliki trading plans yang jelas?

Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ide trading atau mendapatkan trading plans dari saham-saham yang berpotensi memberikan profit, serta ingin mengkonsultasikan portfolio anda, maka segera bergabunglah ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com. Bagi yang berminat untuk bergabung menjadi member premium kami dapat melihatnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.

Save Trading, Good Luck & GBU Always..

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*