
Sehari sebelum libur Natal, Bursa saham AS cenderung bergerak datar dan ditutup mixed, meskipun terdapat penguatan data tenaga kerja di AS. Perdagangan ditutup lebih cepat 3 jam dari biasanya, jelang libur Natal, membuat volume transaksi turun akibat para pelaku pasar sudah berlibur. Dow Jones ditutup naik tipis 6,1 poin (+0,03%) ke level 18.030,27, S&P 500 berkurang 0,29 poin (-0,01%) ke level 2.081,88 dan Nasdaq naik 8,05 poin (+0,17%) ke level 4.773,47.
Sementara itu sehari setelah Natal, Wall Street menutup perdagangan dengan positif, membuat Dow Jones dan S&P 500 ditutup di rekor baru lagi. Perdagangan berjalan sepi karena banyak pelaku pasar yang masih libur. Dow Jones naik 23,5 poin (+0,13%) ke level 18.053,71, S&P 500 bertambah 6,89 poin (+0,33%) ke level 2.088,77 dan Nasdaq menguat 33,39 poin (+0,7%) ke level 4.806,86. Sepanjang pekan kemaren, Dow Jones berhasil naik +1,4%, S&P 500 menguat +0,9% dan Nasdaq tumbuh +0,9%, didorong oleh solidnya data pertumbuhan ekonomi AS ditambah dengan dukungan The Fed yang menahan suku bunga tetap rendah.
Dari dalam negeri, IHSG menutup perdagangan terakhir sebelum Libur Natal dengan menguat 27,915 poin (+0,54%) ke level 5.166,983. Volume transaksi pada market reguler turun menjadi hanya Rp. 3,1 triliun, dan investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 260 Milyar. Dalam sepekan yang hanya berjalan 3 hari perdagangan, IHSG berhasil menguat +0,43%, dengan pemodal asing mencatatkan net sell sebesar Rp 340 Milyar dipasar regular.
Dengan hanya menyisakan 2 hari perdagangan sebelum akhir tahun, IHSG diperkirakan akan cenderung menguat memanfaatkan momen window dressing, walaupun volume transaksi diperkirakan akan turun karena banyaknya pelaku pasar yang masih libur panjang. Technically, untuk besok senin, IHSG diperkirakan akan menguat dengan mencoba menembus resisten 5178. Jika resisten tersebut dapat dilewati, maka IHSG berpeluang menuju kisaran resisten selanjutnya di 5195-5207. Adapun untuk level supportnya berada di 5135. Indikator teknikal yang bergerak positif dimana Stochastic bergerak naik, sedangkan MACD yang telah golden cross mengindikasikan kecenderungan indeks masih akan bergerak positif.
Penguatan IHSG pada akhir tahun ini, sebaiknya dipergunakan untuk mengurangi sebagian posisi saham di portfolio dan memilih untuk menyimpan sebagian cash untuk berjaga-jaga terhadap potensi koreksi jangka pendek pada IHSG yang saya perkirakan akan terjadi di awal atau pertengahan Januari 2015. Adanya beberapa gap bawah pada IHSG dan overbought nya bursa saham global, serta posisi net sell asing yang terjadi sejak bulan September memperlihatkan adanya sebuah proses distribusi sedang terjadi pada market.
“Namun demikian saya masih tetap optimis dengan tahun 2015 yang sudah didepan mata. Walaupun terdapat ancaman dari eksternal berupa perlambatan perekonomian dunia, kenaikan Fed Fund Rate dan potensi Rusia masuk dalam jurang resesi akibat melemahnya nilai mata uang Rubel dan merosotnya harga minyak dunia serta sanksi-sanksi luar negeri yang diterapkan oleh AS dan sekutunya. Hambatan-hambatan tersebut yang saya perkirakan akan mempengaruhi laju kenaikan IHSG sepanjang 2015 nanti”.
Akan tetapi Indonesia punya cerita sendiri… Harapan dari pemerintahan yang baru, untuk memperbaiki Republik ini agar Indonesia menjadi negara dan bangsa yang semakin baik dan hebat di masa depan, saya yakini dapat terwujud asalkan pemerintah yang baru mau sungguh-sungguh bekerja keras. Apalagi untuk tahun depan, pemerintah diperkirakan bakal punya ruang fiskal/dana lebih sebesar Rp 230 triliun dalam APBN-P 2015 yang berasal dari tambahan penerimaan pajak, pengalihan subsidi BBM, dan penurunan harga minyak, yang kesemuanya itu dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan belanja pemerintahan dalam membangun Indionesia. Rencananya Pemerintah akan menyampaikan APBN-P 2015 yang akan dibahas bersama dengan DPR pada minggu kedua Januari 2015.
Secara garis besar, dana Rp 230 triliun itu nantinya akan difokuskan untuk 2 prioritas. Prioritas pertama adalah untuk pembangunan infrastruktur termasuk perhubungan. Alokasi terbesar sekitar Rp 120 triliun atau 52% dipakai untuk membangun berbagai infrastruktur seperti pembangunan Bandara udara , pelabuhan, jalan tol dan subsidi untuk bidang kemaritiman seperti pelayaran dan penerbangan perintis. Sedangkan prioritas yang kedua untuk pangan khususnya pertanian guna mencapai program swasembada pangan (beras, jagung dan gula) dalam kurun waktu 3 tahun kedepan.
Dengan adanya rencana tersebut diatas, maka saham-saham di bidang infrastruktur, konstruksi dan property serta sub sektornya seperti semen dan baja akan menjadi bintang pada tahun 2015 nanti, seperti JSMR, ADHI, WIKA, WSKT, WTON, PTPP, WIKA, SMGR, dan KRAS. Demikian juga dengan saham-saham di sektor kelautan, pelabuhan, galangan kapal dan pangan seperti jagung (BISI) dan beras (AISA) diperkirakan juga akan memiliki potensi yang cukup cerah di tahun depan. Untuk itu, setiap terjadi koreksi pada saham-saham di sektor yang telah disebutkan tadi, bisa dijadikan kesempatan untuk akumulasi saham-sahamnya. Tentunya juga tidak lupa dengan memperhatikan kinerja fundamental dan manajemen perusahaan-perusahaan tersebut.
Semoga harapan di tahun yang akan datang dapat terwujud dan Indonesia bisa menjadi negara yang lebih baik dan hebat. Dan jika harapan tersebut dapat teralisasi.. saya optimis hal tersebut akan terealisasi, maka kita sebagai investor di bursa Indonesia akan mendapatkan berkahnya. Selamat tinggal 2014 dan selamat datang tahun optimis 2015 yang penuh berkah dan harapan.
Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ide trading dan ingin mengkonsultasikan portfolio anda, maka segera bergabunglah ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com. Untuk info selengkapnya dapat melihatnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.
Save Trading, Good Luck & GBU Always
Leave a Reply