
Akhir pekan kemaren Wall Street berakhir mixed dengan sebagian besar saham berada diarea negatif, terbebani oleh kekhawatiran akan potensi gagal bayar utang Yunani. Pemerintah Yunani menolak proposal terbaru dari para kreditornya, ditengah mepetnya tenggat waktu hingga 30 Juni untuk membayar pinjaman senilai € 1,5 miliar kepada IMF. Dow Jones di tutup naik 56,32 poin (+0,31%) menjadi 17.946,68, sedangkan S&P 500 melemah tipis 0,82 poin (-0,04%) ke level 2.101,49 dan Nasdaq turun 31,68 poin (-0,62%) ke level 5.080,51. Sepanjang pekan kemaren bursa saham AS berakhir turun, dengan Dow Jones melemah -0,38%, S&P 500 turun -0,40%, dan Nasdaq merosot -0,71%, tertekan oleh belum jelasnya penyelesaian masalah utang Yunani.
Sementara itu dari dalam negeri, setelah bergerak fluktuatif di akhir pekan, IHSG berhasil di tutup menguat tipis 2,963 poin (+0,06%) ke level 4.923,005, dengan pemodal asing mencatatkan net buy tipis sebesar Rp. 59 milyar dipasar reguler. Dalam sepekan IHSG merosot -1,24% dengan dana asing yang keluar sebesar Rp 416 milyar, seiring sentimen dari Yunani. Sentimen ini menyebabkan kekhawatiran hampir di pasar saham seluruh dunia.
Untuk awal pekan besok, bursa saham dunia masih akan tersandera oleh masalah krisis utang Yunani hingga akhir bulan. Investor saham diperkirakan masih akan wait and see menunggu perkembangan terakhir di Yunani. Perkembangan terbaru, PM Yunani Alexis Tsipras mengusulkan Yunani untuk menggelar referendum dan menyerahkan pada rakyat Yunani apakah mau menerima tuntutan dari kreditor atau tidak. Tampaknya Tsipras mau cuci tangan untuk masalah negosiasi utang ini. Karena jika tidak tercapai kesepakatan hingga akhir bulan ini dengan krediturnya, maka Yunani bisa dinyatakan default dan di depak dari zona Euro. Bank-bank di Yunani bisa berhenti beroperasi, sehingga akan menimbulkan chaos pada keuangan Eropa. Seberapa besar dampaknya, kami masih belum tahu. Namun seperti sebelum-sebelumnya masalah utang Yunani ini akan menemukan jalan keluar disaat-saat terakhir batas waktunya. Semoga… !!
Selain faktor Yunani untuk pekan depan, seperti biasa di awal bulan, investor menunggu data inflasi bulan Juni yang akan dirilis pada 1 Juli dan diprediksikan oleh BI berada dikisaran 0,66%. Prediksi tersebut lebih tinggi dari inflasi bulan Mei yang tercatat sebesar 0,5%, mengingat memasuki bulan puasa inflasi biasanya meningkat. Selain inflasi, pasar juga akan dimarakan oleh aksi window dressing 1H-2015. Emiten yang memiliki kinerja bagus akan terangkat jelang akhir bulan, sedangkan emiten yang diperkirakan kinerjanya menurun akan melemah sahamnya. Hal ini sudah mulai terbaca di sektor perbankan, dimana BBRI dan BBNI yang mencatatkan penurunan laba bersih sahamnya cenderung tertekan. Sedangkan BBTN dan BMRI yang kinerja laba bersih masih bertumbuh sahamnya terlihat stabil dan condong menguat.
Technically, untuk pekan depan IHSG diperkirakan masih berkonsolidasi. Dari daily chart, indikator teknikal masih condong bergerak positif. Stochastic masih bergerak naik, sedangkan MACD cenderung mendatar dengan histogram bar berada diarea positif. Untuk besok senin, IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4889, sedangkan resistennya berada di level 4956. Sementara dari weekly chart, belum terlihat adanya perubahan. IHSG masih condong melemah dan diperkirakan untuk sepekan kedepan, IHSG akan bergerak dengan support di kisaran 4850-4826, sedangkan resistennya berada di kisaran 4992-5015. Perhatikan support di level 4826, karena jika breakdown level ini hati-hati sebab IHSG berpotensi melanjutkan pelemahannya menuju kisaran 4700-4500 sebagai targetnya.
Dari kondisi teknikal diatas, kami menyimpulkan bahwa IHSG dalam jangka pendek masih cenderung konsolidasi, sedangkan dalam jangka menengah masih cenderung untuk melemah. Mengingat kondisi pasar saham masih minim sentimen positif dan diliputi ketidakpastian krisis Yunani, untuk itu pelaku pasar disarankan tetap berhati-hati dalam menetapkan strategi trading jangka pendek atau melakukan wait & see menunggu perkembangan pasar.
Sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis untuk pekan ini. Mengenai detail support dan resisten, serta target dari saham-saham yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek, akan diulas khusus di area member premium. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook dan ide trading, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.
Save Trading, Good Luck & GBU Always
Leave a Reply