Menanti Data Ekonomi, Bagaimana IHSG Akan Bergerak Di Awal Bulan Agustus 2015?

Bursa saham Wall Street di tutup melemah pada perdagangan akhir pekan, terdorong oleh jatuhnya saham-saham sektor energi yang terseret oleh penurunan harga minyak akibat berlebihnya pasokan. Dow Jones ditutup turun 56,12 poin (-0,31%) ke 17.690,86, S&P 500 melemah 4,79 poin (-0,23%) ke 2.103,84 dan Nasdaq turun tipis 0,5 poin (-0,01%) ke 5.128,28. Walaupun melemah di akhir pekan, namun dalam sepekan kemaren Wall Street berakhir menguat, setelah The Fed mempertahankan suku bunganya di level terendah dalam FOMC meeting di tengah pekan, sehingga membuat Dow Jones naik +0,69%, S&P 500 menguat +1,16%, dan Nasdaq bertambah +0,78%. Sementara sepanjang bulan Juli, Dow Jones berhasil naik +0,4%, S&P 500 menguat +2% dan Nasdaq melonjak +2,8%.

Dari dalam negeri, IHSG berhasil rebound pada akhir pekan dengan ditutup naik 90,037 poin (+1,91%) ke level 4.802,529, dengan investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp. 249 milyar di pasar reguler. Setelah sempat tertekan di awal pekan, akibat melemahnya nilai tukar Rupiah dan rilis laporan kinerja keuangan emiten yang mengecewakan, IHSG berhasil memangkas penurunannya dengan hanya di tutup melemah -1,11%, dengan dana asing yang keluar sebesar Rp. 322 milyar dalam sepekan. Sementara untuk sepanjang bulan Juli, IHSG mencatatkan kinerja penurunan -2,2%.

Teknikal rebound yang terjadi kemaren, diduga karena berkurangnya sentimen negatif pada market.. The Fed memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga di bulan Juli. Sementara jadwal FOMC meeting selanjutnya baru akan diadakan lagi pada tanggal 16-17 September 2015, sehingga selama bulan Agustus ini spekulasi kenaikan suku bunga AS akan mereda dan baru mulai akan bergejolak lagi memasuki awal September. Disamping itu, pelaku pasar sudah mulai memfaktorkan kondisi negatif market setelah sebagian besar emiten utama merilis laporan keuangan kuartal II/2015. Walaupun hampir sebagian besar kinerja emiten utama di 1H/2015 yang dirilis melambat dan dibawah ekspektasi, namun satu hal yang harus diingat bahwa mereka masih mampu mencatatkan laba bersih!

Dari kondisi tersebut, terlihat bahwa pelaku pasar sudah mempertimbangkan untuk mengambil posisi baru, setelah tekanan yang terjadi beberapa saat lalu membuat sebagian saham berada di titik terendahnya tahun ini. Dalam posisi yang sudah cukup murah untuk saat ini, pelaku pasar mulai berani berspekulasi dengan melakukan akumulasi buy sehingga membuat IHSG bergerak naik lagi. Walaupun IHSG berhasil kembali ditutup di atas level psikologis 4800, namun penguatan yang signifikan pada perdagangan akhir pekan kemarin belum mengindikasikan IHSG sudah aman dan keluar dari tekanan. IHSG masih rawan koreksi terutama jika ada sentimen negatif baru yang berkembang di market.

Untuk pekan depan, pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh data-data ekonomi domestik yang akan dirilis yaitu data inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kalau datanya yang dirilis bagus, IHSG bisa melanjutkan penguatannya, tapi kalau di bawah target, IHSG bisa terkoreksi lagi. Sementara ini, Bank Indonesia memprediksi inflasi bulan Juli sebesar 0,8%-1,12%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi kuartal II diprediksikan akan berada dikisaran 4,7%-4,9%, karena penyerapan anggaran pemerintah di kuartal II belum maksimal, sehingga angkanya kurang lebih sama dengan kuartal I. Selain itu, BI mengatakan bahwa penyerapan anggaran baru akan terserap maksimal di akhir semester kedua tahun ini, sehingga pertumbuhan ekonomi baru akan terdorong maksimal di akhir tahun.

Technically, IHSG masih bergerak turun di dalam down trend channelnya (garis warna hitam). Sedangkan untuk pekan depan IHSG diperkirakan dalam pergerakan konsolidasi cenderung menguat, tapi sedikit terbatas. Indikator teknikal terlihat bergerak mixed. Stochastic telah golden cross diarea oversold, sedangkan MACD bergerak mendatar dan masih diarea negatif. Support IHSG masih di level 4711, dengan support terdekat sementara di 4750. Jika support 4711 gagal dipertahankan, maka IHSG akan kembali melemah menuju kisaran 4670 hingga 4625. Sementara resisten IHSG untuk pekan depan diperkirakan berada dikisaran MA 20 nya di sekitar 4850-4860. Level ini merupakan resisten sementara IHSG yang gagal ditembus sejak pertengahan bulan lalu. Jika dapat melewati MA 20 nya, IHSG berpeluang menuju kisaran 4927-4992 kembali.

 02Agustus15-IHSG

Dari kondisi teknikal ini, saya menyimpulkan IHSG dalam jangka menengah masih downtrend. Walaupun secara short term, teknikal rebound yang terjadi kemaren masih berpeluang lanjut, tapi belum terlalu kuat dan kondisinya belum kondusif. Tekanan pada nilai tukar Rupiah masih berlangsung, bahkan terakhir tembus level 13.500. Sementara issue Reshuffle kabinet belum ada kabarnya. Untuk itu tetap disarankan trading jangka pendek dulu. Market saat ini masih bisa berubah sewaktu waktu, jadi tetap lakukan safe trading.

Untuk sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. Mengenai detail support dan resisten, serta target dari saham-saham yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek, akan diulas khusus di area member premium. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook dan ide trading, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.

Save Trading, Good Luck & GBU Always

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*