Menantikan Dorongan Lanjutan Dari Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III

Bursa saham Wall Street berakhir menguat pada perdagangan akhir pekan. Meski sempat anjlok cukup tajam saat pembukaan akibat rilis data sektor tenaga kerja AS mengecewakan, karena hanya menambahkan 142.000 lapangan pekerjaan pada September, jauh di bawah ekspektasi 203.000, tapi akhirnya pasar saham AS ditutup naik +1% lebih di akhir perdagangan. Dow Jones naik 200,36 poin (+1,23%) berakhir di 16.472,37, S&P 500 menguat 27,54 poin (+1,43%) ditutup di 1.951,36, dan Nasdaq melompat 80,69 poin (+1,74%) menjadi 4.707,78. Penguatan tersebut didorong oleh kenaikan saham energi dan bahan baku material, yang ditopang oleh kenaikan harga minyak mentah dunia. Sementara mengecewakannya data tenaga kerja menimbulkan spekulasi kemungkinan Fed akan menunda kenaikan suku bunga hingga kuartal pertama 2016. Berkat kenaikan tersebut, maka bursa saham utama AS berakhir menguat sepanjang pekan, dengan Dow Jones menguat +0,97%, S&P 500 naik +1,04, dan Nasdaq bertambah +0,45%.

Dari dalam negeri, IHSG berakhir turun 47,077 poin (-1,11%) ke level 4.207,799 pada akhir pekan, dengan investor asing tercatat membukukan net buy sebesar Rp. 127 Milyar di pasar reguler. Aksi profit taking terjadi pada akhir pekan, setelah sebelumnya IHSG sempat rebound menguat 3 hari berturut-turut. Rebound IHSG yang terjadi di tengah pekan lalu, berkat paket kebijakan ekonomi jilid II yang dikeluarkan oleh pemerintah. Namun demikian, selama sepekan IHSG masih melemah tipis -0,04%, dengan dana asing tercatat keluar sebesar Rp. 180 miliar.

Setelah sempat tertekan hingga 4033 dan hampir meninggalkan level psikologis 4000, IHSG berhasil rebound terselamatkan oleh paket kebijakan ekonomi jilid II. Salah satu kebijakan tersebut di sektor keuangan adalah pemberian insentif pajak berupa tax holiday dan tax allowance yang bertujuan menahan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap USD. Walaupun Rupiah terlihat mulai tenang pasca rilis paket kebijakan tersebut, namun pelaku pasar masih menunggu stabilitas lebih lanjut dari nilai tukar Rupiah. Selain adanya paket ekonomi, Indonesia mencatatkan deflasi sebesar 0,05% pada bulan September, sehingga membuka peluang target inflasi tahunan dari pemerintah bisa tercapai dan membuka ruang fiskal bagi kebijakan BI.

Positifnya sentimen dari dalam negeri, membuat tekanan pada IHSG sedikit mulai berkurang. Untuk pekan depan, pelaku pasar kembali menantikan paket kebijakan ekonomi lanjutan yang akan diluncurkan lagi oleh pemerintah, yang rencananya berupa penurunan harga BBM, listrik dan gas untuk industri serta suku bunga kredit. Fokus paket ekonomi jilid III adalah peningkatan investasi, daya beli dan pembiayaan untuk mencegah PHK. Selain itu pasar juga menunggu rilis cadangan devisa terbaru pada hari Rabu dan retail sales pada hari Kamis pekan depan. Sementara dari luar negeri, investor tengah menunggu laporan kinerja kuartal III-2015 para perusahaan di AS yang akan dimulai hari Senin, oleh Alcoa. Sejumlah analis memprediksi ada penurunan pendapatan perusahaan AS kuartal ketiga sebesar 4,2%. Sementara dari China diperkirakan tekanan akan berkurang seiring masih liburnya pasar mereka selama sepekan kedepan memperingati Hari Kemerdekaan.

Technically, IHSG saat ini masih bergerak dalam trend turun. Untuk awal pekan, IHSG diperkirakan akan begerak dengan level support di 4179, sedangkan resistennya berada di level 4269. Jika dapat melewati resisten 4269, maka IHSG diperkirakan akan kembali menguji level psikologis 4300 dan akan mencoba menutup gap atas di level 4308-4337 sebagai resistennya untuk pekan depan. Indikator teknikal Stochastic masih bergerak naik, sedangkan MACD bergerak sideways, mengindikasikan indeks masih bergerak mixed.

04Oktober15-IHSG

Diperkirakan pasar saham masih akan bergerak fluktuatif pada pekan depan. Diawal pekan kemungkinan IHSG masih cenderung akan naik didorong oleh sentimen positif dari penguatan pasar saham AS akhir pekan kemaren dan ekspektasi positif dari paket kebijakan ekonomi jilid III. Selanjutnya market akan berfokus ke Wall Street yang akan merilis laporan kinerja keuangan emiten yang diperkirakan masih negatif. Untuk pekan depan, IHSG diperkirakan akan bergerak dalam range trading 4111-4337. Tetap pantau pergerakan nilai tukar Rupiah dan pola investasi asing, apakah akan melanjutkan net buy atau kembali melakukan net sell. “Tetap safe trading walaupun ada potensi penguatan jangka pendek dari ekspektasi paket kebijakan ekonomi jilid III, karena secara teknikal penguatan ini memang masih hanya berupa teknikal rebound.”

Untuk sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. Mengenai saham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek, akan diulas khusus di area member premium. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook dan ide trading, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.

Safe Trading, Good Luck & GBU Always

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*