IHSG Berhasil Break Out Dan Keluar Dari Area Konsolidasinya, What Next?

Wall Street berakhir mixed pada penutupan perdagangan di akhir pekan. Saham teknologi memukul indeks Nasdaq turun ditengah reli harga minyak yang menopang penguatan mayoritas saham di Bursa AS. Dow Jones berhasil naik 21,23 poin (+0,12%) menjadi 18.003,75 poin, dan S&P 500 ditutup flat-menguat tipis 0,1 poin ke level 2.091,58. Sementara Nasdaq turun 39,66 poin (-0,8%) ke  4.906,23, akibat laporan kuartalan Microsoft dan Alphabet (induk Google) menunjukan kinerja yang mengecewakan setelah memperoleh keuntungan dan pendapatan di bawah perkiraan dan mendorong turun saham teknologi. Untuk pekan lalu, Dow Jones naik +0,59%, S&P 500 bertambah +0,52%, sedangkan Nasdaq kehilangan -0,65%.

Dari dalam negeri IHSG ditutup menguat +0,24% atau 11,647 poin ke posisi 4.914,74 pada perdagangan akhir pekan. Masuknya dana asing ke lantai bursa sebesar Rp. 322 Milyar dipasar reguler membuat IHSG menembus resisten level 4908. Sentimen dari rencana Pemerintah dan DPR yang sedang menggodok penerapan pengampunan pajak alias tax amnesty, dan masuknya inflow dana asing sepanjang pekan lalu sebesar Rp. 1,35 triliun berhasil mendorong IHSG mengalami kenaikan sekitar +1,9% dalam sepekan.

Akhirnya IHSG berhasil break out dari pola konsolidasi area 4760-4900, seiring  rebound yang terjadi pada saham-saham perbankan dan big caps lainnya. IHSG berhasil ditutup diatas resisten level psikologis 4.900 untuk pertama kalinya sejak bulan Juli tahun lalu, dan telah menjadi resisten kuat bagi IHSG dalam 2 bulan terakhir. Pergerakan positif IHSG ini didorong oleh sentimen positif baik dari dalam dan luar negeri. Ekspektasi membaiknya ekonomi dalam negeri yang akan pulih tahun ini, disokong oleh berbagai paket kebijakan ekonomi pemerintah dan rencana tax amnesty, membuat rupiah cenderung menguat dan mendorong naiknya inflow dana asing. Dari luar negeri, katalis pulihnya harga minyak dari level terendah diawal tahun, dan mulai stabilnya perekonomian China, serta ditundanya kenaikan Fed Rate terus mendorong penguatan bursa saham dunia.

Penutupan IHSG diatas level psikologis 4.900 adalah sebuah signal positif yang memungkinkan IHSG untuk terus bergerak naik menuju level psikologis 5.000. Secara teknikal, kondisi umum IHSG lebih baik jika dibandingkan pekan sebelumnya yang masih terkonsolidasi. IHSG terlihat sudah break out dan keluar dari pola sideways selama 2 bulan terakhir setelah berhasil close diatas 4908. Indikator teknikal MACD yang kembali golden cross dan didukung oleh histogram bar hijau yang meningkat diatas centreline, mengindikasikan IHSG masih bergerak dalam trend positif. Meskipun ada kemungkinan IHSG untuk mengalami pullback ke bawah 4900 lagi pada pekan ini, namun selama bertahan diatas level 4857, maka IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatannya dengan target dikisaran 4975-5050 (target pola rectanglenya). Untuk pekan ini, IHSG diperkirakan masih berpotensi melanjutkan penguatannya dan diprediksi akan bergerak di area range trading 4857-4975.

24April16-IHSG

Pekan ini adalah pekan terakhir dibulan April, dimana seharusnya semua laporan keuangan kinerja 1Q-2016 akan dirilis. Dari laporan keuangan kwartal I emiten besar yang sudah dirilis, menunjukan adanya perbaikan kinerja seperti BBNI, WSKT, EXCL dan TLKM. Setimen dari rilis kinerja dan beberapa agenda emiten akan mewarnai pergerakan IHSG pada pekan ini. Sementara dari luar negeri, beberapa data ekonomi dan agenda penting yang akan menjadi perhatian para pelaku pasar adalah:

  • Hari Senin: rilis data new homes sales AS dan data Ifo Business Climate Jerman
  • Hari Selasa: rilis data pesanan barang tahan lama dan indeks kepercayaan konsumen AS
  • Hari Rabu: rilis data cadangan minyak AS, FOMC statement dan Keputuasan Fed Rate
  • Hari Kamis: Pres Konferensi dan Outlook report BOJ, rilis data GDP AS dan klaim pengangguran
  • Hari Jum’at: rilis data GDP negara zona Eropa dan tingkat pengangguran zona Euro

Diperkirakan The Fed tidak akan menaikan suku bunganya pada FOMC meeting yang akan dilakukan pada pertengahan pekan ini. Namun demikian yang perlu jadi perhatian adalah pernyataan atau statement dari The Fed mengenai kapan waktu kenaikan Fed Rate kedepan. Selain itu yang perlu dicermati adalah tindakandari  BOJ setelah Yen jepang mengalami penguatan dalam beberapa pekan terkahir. Ada spekulasi BOJ akan mengambil langkah guna menahan penguatan Yen dengan menerapkan suku bunga negatif lebih lanjut. Perkiraan saya, market akan lebih berfluktuatif mendekati akhir pekan (jelang akhir bulan April) dimana akan ada banyak laporan kinerja keuangan yang akan dirilis.

Untuk sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. Walaupun IHSG telah keluar dari area konsolidasinya dan berpotensi melanjutkan trend naik jangka pendeknya, tapi tetap disarankan untuk  selalu kontrol resiko dan disiplin dengan trading plans yang telah dibuat. Kemungkinan pasar masih akan bergerak fluktuatif, sehingga untuk trader lebih baik trading jangka pendek dulu pada saham-saham tertentu. Sementara bagi investor, dapat mengakumulasi saham-saham berkinerja bagus yang akan merilis laporan kinerja keuangannya. Lakukan akumulasi jika terjadi koreksi pada saham-saham tersebut.

Mengenai saham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek atau saham-saham apa yang dapat diakumulasi untuk menjadi investasi jika terjadi koreksi, akan diulas khusus di area member premium. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook, ide trading, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.

Safe Trading, Good Luck & GBU Always

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*