
Bursa AS melemah pada perdagangan akhir pekan setelah rilis data belanja konsumen AS yang nyaris stagnan dan laporan kinerja keuangan emiten yang mengecewakan. Dow Jones melemah 57,12 poin (-0,32%) ke level 17.773,64 S&P 500 kehilangan 10,51 poin (-0,51%) ke level 2.065,3 dan Nasdaq turun 29,93 poin (-0,62%) ke level 4.775,36. Laporan kinerja emiten yang mengecewakan menjadi sentimen negatif bagi bursa Wall Street sepanjang pekan lalu, sehingga mencetak penurunan terbesar mingguan dalam dua bulan terakhir. Selama sepekan, Dow Jones turun -1,28%, S&P 500 melemah -1,26% dan Nasdaq jatuh -2,67%.
Dari dalam negeri, IHSG ditutup turun tipis -0,2% sebesar 9,81 poin ke level 4.838,583, terkena tekanan jual investor asing yang membukukan net sell sebesar Rp. 408 milyar di pasar reguler. Penurunan IHSG ini juga sejalan dengan melemahnya bursa regional Asia. Sepanjang pekan, IHSG melemah -1,55% seiring dengan keluarnya investor asing dari market dengan mencatatkan net sell sebesar Rp. 1,829 triliun.
IHSG gagal melanjutkan penguatannya dan kembali meninggalkan level 4.900 yang telah dicapai pada pekan sebelumnya. Aksi jual investor asing sukses menekan IHSG kembali memasuki fase konsolidasi sementara, setelah gagal bertahan di level 4.900. Namun demikian investor asing tidak keluar dari Indonesia. Mereka hanya mengalihkan instrumen investasi dari saham ke surat berharga negara (SUN) dan obligasi. Terbukti penjualan SUN laris manis dan nilai tukar Rupiah cenderung bergerak flat dalam sepekan terakhir.
Sejalan dengan IHSG, Bursa saham global dan regional Asia Pasifik selama sepekan juga tertekan, walaupun harga minyak masih dalam pergerakan naik dan bertahan di level US$ 45/barel. Penurunan Bursa global dipimpin oleh bursa Jepang, setelah langkah kebijakan BOJ yang mengejutkan dengan menahan untuk tidak menambah stimulus lanjutan menjadi pemicu penurunan pasar saham dunia.
Secara teknikal, IHSG kembali ke dalam pada pola sideways dengan kecenderungan menguat terbatas di dalam uptrend channelnya. Saat ini range trading IHSG berada dikisaran 4757 hingga 4920. Indikator teknikal Stochastic telah golden cross, sedangkan MACD bergerak mendatar dengan kecenderungan menurun diatas centreline dan histogram bar berada diarea negatif. Dari kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa IHSG dalam jangka pendek masih berkonsolidasi dalam pola sideways.
Pekan depan merupakan pekan yang pendek bagi perdagangan IHSG karena akan libur long weekend. Hari Kamis 5 Mei ada libur kenaikan Yesus Kristus dan Jum’at 6 Mei libur Isra Miraj, sehingga praktis IHSG hanya buka 3 hari perdagangan saja yaitu Senin-Rabu. Biasanya markat akan cenderung sepi jelang libur panjang, sehingga diperkirakan IHSG akan melanjutkan pola konsolidasinya pada pekan ini.
Seperti biasa memasuki awal bulan, hari senin besok, pelaku pasar akan mencermati rilis data ekonomi yaitu data manufaktur dan data inflasi. BI memperkirakan pada bulan April akan terjadi Deflasi sebesar 0,3%. Sementara dari luar negeri, beberapa data ekonomi dan agenda penting yang akan menjadi perhatian para pelaku pasar adalah:
- Hari Senin: rilis data Caixin Manufaktur PMI China, rilis data ISM manufaktur AS dan Pernyataan Presiden ECB Mario Draghi
- Hari Rabu: pertemuan ECB mengenai Kebijakan Non Monetary, rilis data pekerjaan ADP AS, Neraca Perdagangan AS dan cadangan minyak AS
- Hari Kamis: rilis data Caixin Service PMI China dan rilis klaim pengangguran AS
- Hari Jum’at: rilis data pekerjaan NFP dan Tingkat pengangguran AS
Pendeknya waktu trading pada pekan ini yang hanya 3 hari perdagangan akan membuat investor cenderung melakukan wait & see. Apalagi ditengah bursa dunia yang cenderung mulai bergerak turun dan tidak lagi mengikuti pergerakan harga minyak. IHSG diperkirakan akan cenderung sepi dan akan diwarnai oleh trader harian yang melakukan trading pendek pada saham-saham tertentu, khususnya saham yang telah merilis laporan kinerja keuangan bagus pada akhir pekan lalu. Untuk itu tetap disarankan selalu melakukan kontrol resiko dan disiplin dengan trading plans yang telah dibuat.
Sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. Mengenai saham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek atau saham-saham apa yang dapat diakumulasi untuk menjadi investasi jika terjadi koreksi, akan diulas khusus di area member premium. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook dan ide trading, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.
Safe Trading, Good Luck & GBU Always
Leave a Reply