IHSG: No Signs Of Recovery, What Next?

Bursa AS ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan,  dengan saham kesehatan memimpin penurunan setelah investor melakukan aksi ambil untung usai kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS. Selain itu, investor juga masih melihat pernyataan beberapa pejabat Federal Reserve dan menunggu kejelasan tentang kebijakan AS ke depan. Dow Jones melemah 35,89 poin (-0,19%) ke level 18.867,93, S&P 500 turun 5,22 poin (-0,24%) menjadi 2,181,90, dan Nasdaq kehilangan 12,46 poin (-0,23%) ke 5.321,51. Wall Street terus membukukan kinerja mingguan positif sejak kemenangan mengejutkan Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS. Dalam sepekan Dow Jones bertambah +0,11%, S&P 500 naik +0,81%, dan Nasdaq menguat +1,61%.

Sementara dari dalam negeri, IHSG mengakhiri perdagangan akhir pekan dengan ditutup berkurang 22,906 poin (-0,44%) ke 5.170,109. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp. 106 miliar di pasar reguler. IHSG masih belum dapat lepas dari tekanan jual, sehingga mengakhiri pekan kemaren dengan pelemahan sebesar -1,18% dengan diikuti oleh keluarnya dana asing sebesar Rp. 4,22 Triliun di pasar reguler.

Belum ada katalis positif untuk mengangkat IHSG, membuat pelaku pasar masih cenderung berhati-hati. Setelah rebound dua hari pasca penurunan tajam, investor segera merealisasikan keuntungan karena mengantisipasi rencana kenaikan suku bunga The Fed, seiring meningkatnya spekulasi kenaikan pada Desember.  Gubernur The Fed Janet Yellen pada Kamis lalu dalam testimoni-nya juga telah memberikan sinyal akan segera menaikan suku bunga acuan.  Menurut data dari Thomson Reuters, sekitar 83% pelaku pasar memprediksi Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan pada bulan Desember mendatang. Bahkan menurut survey CME Group, probabilitas untuk kenaikan suku bunga The Fed dalam FOMC meeting  tanggal 14 Desember 2016 sudah berada di level 95,4 persen pada akhir pekan kemaren.

fedwatch-cme

Pelaku pasar masih wait & see hingga Januari untuk melihat susunan kabinet pemerintahan Donald Trump dan arah kebijakan ekonominya. Kebijakan Donald Trump yang akan meningkatkan rencana belanja infrastruktur dan pengurangan pajak, diharapkan akan mendorong ekonomi AS tumbuh lebih cepat. Hal ini membuat perkiraan The Fed akan menaikkan suku bunga secara agresif pada tahun 2017 sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi AS. Kondisi ini membuat dana asing terpaksa pulang kembali ke AS dan mendorong penguatan USD. Tekanan jual asing inilah yang berpengaruh ke IHSG, meski aksi jual sudah mulai berkurang dalam 2 hari terakhir.

Technically, kondisi IHSG masih tidak terlalu baik. Setelah sempat turun tajam, hingga level 5043, IHSG berhasil rebound hingga menyentuh level 5200. Namun kenaikan IHSG masih terhalang oleh resisten gap dikisaran 5200-5231. Jika mampu melewati gap tersebut, kemungkinan IHSG masih ada potensi untuk rebound ke 5265-5295. Namun apabila kembali turun kebawah 5043, maka IHSG berpotensi melanjutkan trend turunnya menuju level 4937. Secara teknikal, IHSG sekarang masih dalam kondisi downtrend jangka pendek, terlihat dari indikator MACD yang bergerak menurun dibawah centreline. Hanya dengan bergerak naik diatas 5300 yang akan mengakhiri trend penurunan jangka pendek IHSG saat ini.

20november16-ihsg

Sementara itu, dari dalam negeri pekan ini tidak ada data ekonomi penting yang akan dirilis. Sedangkan dari luar negeri, beberapa agenda dan data ekonomi penting yang akan menjadi perhatian dari para pelaku pasar adalah:

  • Hari Senin: Rilis data perdagangan Jepang
  • Hari Selasa: Rilis data kepercayaan konsumen zona Euro dan Pernyataan Ketua ECB Mario Draghi
  • Hari Rabu: Rilis data pesanan barang tahan lama, klaim pengangguran, dan data persediaan minyak AS
  • Hari Kamis: Rilis data Iklim Bisnis dan kepercayaan konsumen Jerman, Laporan meeting Fed
  • Hari Jumat: Rilis data inflasi Jepang

Untuk sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. Tetap lakukan safe trading, dan selalu kontrol resiko, karena saya melihat tekanan jual pada IHSG masih cukup besar, seiring banyaknya sentimen negatif yang membayangi pasar. Selain dari rencana kenaikan Fed rate yang telah diulas diatas, sentimen lain adalah pelemahan nilai tukar Yuan. Pelemahan Yuan akan berdampak terhadap mata uang di Asia, termasuk nilai tukar Rupiah. Saat nilai rupiah jatuh, maka IHSG cenderung bergerak turun. Selain itu sentimen dari dalam negeri juga masih terlihat belum kondusif. Rencana demo lanjutan setelah 4 November, yang semula beredar kabar akan diadakan pada tanggal 25 November 2016, tampaknya telah ditetapkan menjadi tanggal 2 Desember 2016. Rencana demo tersebut kurang disukai oleh pelaku pasar. Selama masih ada kegaduhan politik, maka minat investor untuk berinvestasi akan menurun.

Sementara ini sebaiknya tetap berhati-hati saat trading, terutama dalam menerapkan strategi trading jangka pendek. Bagi yang tidak berpengalaman, sebaiknya  menepi dulu sambil menunggu perkembangan pasar saham lebih kondusif. Sementara bagi investor bisa melakukan buy on weakness dengan cara beli bertahap pada saham-saham yang diperkirakan masih memiliki prospek cemerlang kedepan.

Mengenai saham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek atau saham-saham apa yang dapat diakumulasi untuk menjadi investasi jika terjadi koreksi, akan diulas secara khusus di area member premium. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook, arahan dan ide trading, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.

Safe Trading, Good Luck & GBU Always

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan, maka kami membuka layanan messaging satu arah di Telegram Messenger. Melalui Channel Steptrader yang memberikan update rekomendasi langsung melalui smartphone Anda. Kini mendapatkan rekomendasi StepTrader dapat diakses semakin cepat dan instan.

Silahkan download Telegram Messenger di Playstore atau Appstore anda. Temukan kami dengan search: @steptrader

atau…

klik link berikut: https://telegram.me/steptrader

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*