Bursa Wall Street mengalami penurunan lebih dari 2% pada penutupan perdagangan akhir pekan. Pelemahan tersebut terjadi karena masih ada kekhawatiran atas ketegangan perang dagang antara AS dengan China, setelah penasihat dagang Gedung Putih Peter Navarro berkomentar bahwa pejabat AS akan menaikkan tarif jika kedua negara tidak mencapai kesepakatan selama 90 hari periode negosiasi. Disamping itu, investor juga cemas pada lemahnya data tenaga kerja AS, ditengah kekhawatiran pada imbal hasil obligasi pemerintah AS dan arah kebijakan suku bunga dari The Fed. Departemen tenaga kerja AS mengumumkan bahwa pada bulan November, tercipta 155.000 lapangan kerja sektor non-pertanian, jauh di bawah konsensus yang sebesar 198.000. Rilis data ini makin menguatkan persepsi mengenai bakal terjadinya resesi di negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut. Dow Jones anjlok 558,72 poin (-2,24%) menjadi 24.388,95, S&P 500 turun 62,87 poin (-2,33%) menjadi 2.633,08 dan Nasdaq terperosok 219,01 poin (-3,05%) menjadi 6.969,25. Sepanjang pekan kemaren, kinerja ke-3 indeks saham utama AS ini mencatatkan persentase penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2018 lalu. Dalam sepekan, Dow Jones terperosok turun -4,5%, S&P 500 anjlok -4,6% dan Nasdaq merosot -4,93%.
Dari dalam negeri, IHSG berhasil menguat 10,86 poin (+0,18%) ke posisi 6.126,35 pada akhir pekan. Investor asing membukukan net sell dengan menjual saham senilai Rp 693 miliar di pasar regular. Dalam sepekan, IHSG berhasil menguat +1,16% meskipun investor asing membukukan net sell sebesar Rp. 2,12 triliun di pasar reguler.
Laju IHSG mampu menguat pada perdagangan pekan lalu, meskipun diwarnai oleh berbagai sentimen negatif global. Penguatan IHSG lebih ditopang oleh rilis data domestik yang positif. Mulai dari data inflasi, hingga naiknya Indeks Keyakinan Konsumen dan cadangan devisa bulan November, serta pernyataan Menkeu Sri Mulyani yang meyakini bahwa penerimaan negara tahun ini untuk pertama kalinya bakal melampaui target APBN 2018, membuat IHSG relatif kuat jika dibandingkan dengan mayoritas bursa saham utama dunia lainnya yang cenderung tertekan.
Sementara bursa saham global mendapat sentimen negatif dari potensi memburuknya kembali perang dagang antara AS-China, setelah CFO perusahaan Huawei ditangkap di Kanada atas permintaan AS. Selain itu, data-data ekonomi di AS yang mengonfirmasi bahwa tekanan sedang menerpa perekonomian AS, turut berkontribusi pada penurunan mayoritas bursa saham dunia. Pasar saham obligasi AS menunjukan terjadinya pola inverted yield curve, dimana yield obligasi pemerintah AS jangka pendek (dua dan tiga tahun) lebih tinggi dibanding yield jangka panjang (lima tahun). Kondisi ini dikhawatirkan oleh investor sebagai awal peluang terjadinya resesi ekonomi akan terjadi di AS, karena ketika yield jangka panjang lebih rendah daripada hasil jangka pendek, biasanya mencerminkan ekspektasi perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Sesuai prediksi pekan sebelumnya, IHSG berhasil melanjutkan penguatannya. Secara teknikal, IHSG bergerak cenderung menguat dan masih berada di fase uptrend dalam jangka pendek. IHSG terlihat bergerak kondusif setelah berhasil melewati resistance level 6.117. Indikator teknikal MACD masih bergerak naik di atas centreline, mengindikasikan bahwa IHSG masih cenderung bergerak positif. Apabila IHSG mampu bertahan diatas level 6.117, maka indeks mengkonfirmasi telah mengakhiri tren konsolidasi jangka menengah yang terbentuk sejak bulan Juni lalu, dan mulai memasuki fase bullish lagi dengan target menuju kisaran level 6.350 dan minor target di area gap 6.220-6.225. Namun apabila gagal bertahan di 6.117, IHSG berpotensi menguji area 5.990 sebagai level supportnya.
Minggu ini tidak ada data ekonomi domestik penting yang akan menjadi perhatian dari pelakupasar. Sementara dari luar negeri, data dan agenda ekonomi penting yang perludiperhatikan pada pekan ini, diantaranya adalah:
- Senin 10 Desember 2018 : Rilis data perdagangan, manufaktur dan GDP Inggris
- Selasa 11Desember 2018 : Rilis data keyakinan bisnis Australia, Rilis data pendapatan dan tingkat pengangguran Inggris, Rilis data indeks produsen AS, Voting Brexit
- Rabu 12 Desember 2018 : Rilis data keyakinan konsumen Australia, Rilis data inflasi dan persediaan minyak AS
- Kamis 13 Desember 2018 : Buletin RBA, Kebijakan suku bunga dan Pernyataan ECB
- Jum’at 14 Desember 2018 : Rilis data penjualan ritel AS
Sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. Walaupun IHSG masih cenderung bergerak uptrend, tapi sentimen negatif dari meningkatnya ketidakpastian global karena fluktuasi yang tak menentu, khususnya dari bursa saham AS, akan membuat laju kenaikan IHSG tidak dapat berjalan mulus. Namun diperkirakan IHSG dapat mempertahankan penurunannya, karena kondisi market saat ini tengah menyambut window dressing jelang akhir tahun. Kemungkinan IHSG pekan ini akan cenderung bergerak berkonsolidasi karena situasi pasar saham AS yang bergejolak.
Untuk itu tetap disarankan safe trading dan waspada terhadap aksi profit taking jangka pendek yang kemungkinan bisa terjadi karena kondisi pasar saham dunia tidak terlalu kondusif. Disarankan tetap berhati-hati, dan selalu kontrol resiko sesuai dengan trading plans yang telah dibuat. Cermati terus arah perkembangan pasar. Hati-hati apabila pasar kembali mengalami ketidakpastian dan kondisi market menjadi tidak kondusif. Sementara bagi investor, jika terjadi koreksi massive bisa dimanfaatkan untuk akumulasi bertahap dengan melakukan buy on weakness, terutama pada saham-saham yang masih memiliki kinerja bagus dan prospek kedepan yang cerah.
Mengenaisaham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek atausaham-saham apa yang dapat diakumulasi untuk menjadi investasi jika terjadikoreksi, akan diulas secara khusus di area member premium. Diperlukan pengalaman, keahlian dan strategikhusus dalam melakukan analisa, baik teknikal maupun fundamental untukmenentukan kapan waktu terbaik untuk masuk ataupun keluar dari posisi tradingataupun investasi. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan marketoutlook, arahan dan ide trading/investasi, serta ingin bergabung ke dalam groupkami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat infolengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.
Safe Trading, Good Luck & GBU Always
Ingin bergabung menjadi member premium kami dapat melihatnya infonya disini: http://step-trader.com/member-area/
Leave a Reply