Jelang Libur Panjang Lebaran, IHSG Berpeluang Melemah

Bursa Wall Street jatuh pada perdagangan akhir pekan karena pendapatan perusahaan yang mengecewakan dan prospek kenaikan suku bunga AS yang agresif memacu gelombang aksi jual. Sementara dolar AS mencapai level tertinggi dalam lebih dari 2 tahun setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa bank sentral AS sedang mempersiapkan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Mei akibat inflasi yang menanjak. Dow Jones ditutup turun 981,36 poin (-2,82%) menjadi 33.811,4, S&P 500 anjlok 121,88 poin (-2,77%) ke level 4.271,78 dan Nasdaq ambles 335,36 poin (-2,55%) ke posisi 12.839,29. Dalam sepekan, Dow Jones mengalami koreksi -1,86%, S&P 500 tertekan -2,75%, dan Nasdaq terjungkal -3,83%. Itu adalah kerugian minggu ketiga berturut-turut untuk S&P 500 dan Nasdaq, sementara Dow Jones membukukan penurunan mingguan keempat berturut-turut.

Sementara dari dalam negeri, IHSG turun sebesar 50,587 poin (-0,70%) ke level 7.225,606 pada perdagangan akhir pekan. Investor asing mencatatkan net buy senilai Rp 1,39 triliun di pasar reguler. Sepanjang pekan lalu, IHSG tercatat mengalami penurunan -0,14%, meski investor asing masih membukukan net buy di pasar reguler sebesar Rp. 5,25 triliun.

Pasar saham dunia mengalami tekanan jual setelah Yield US Treasury tenor 10 tahun kembali naik, di tengah rencana pengetatan kebijakan moneter yang ketat dari The Fed untuk meredam lonjakan inflasi yang tinggi. Prospek tersebut semakin jelas setelah Ketua The Fed, Jerome Powell dalam pidatonya di Forum IMF tentang Ekonomi Global mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif sebesar 50 basis poin mungkin akan datang pada bulan depan. Sementara itu, pelemahan IHSG juga terjadi akibat adanya aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor domestik dalam rangka mendekati libur panjang Hari Raya Idul Fitri.

Meski turun di akhir pekan, namun secara teknikal IHSG terlihat masih bergerak naik di dalam uptrend channelnya, dengan kecenderungan berkonsolidasi dalam jangka pendek. Kenaikan IHSG terlihat masih tertahan di area resistance level 7.295-7.355. Selama IHSG belum mampu melewati area resistance tersebut, ada potensi IHSG untuk bergerak turun menuju area support 7.146. Apabila gagal bertahan di support tersebut, maka uptrend IHSG mulai patah dan berpeluang melemah menuju target di support selanjutnya di kisaran area 6.996. Indikator teknikal MACD mulai death cross mengindikasikan bahwa momentum pergerakan IHSG mulai cenderung negatif.

Untuk minggu ini tidak ada data ekonomi penting dari dalam negeri, sehingga IHSG minim sentimen domestik di pekan ini. Sementara dari luar negeri, data dan agenda ekonomi penting yang akan menjadi perhatian dari investor di minggu ini antara lain adalah :

  • Rabu 27 April 2022 : Rilis data inflasi Australia
  • Kamis 28 April 2022 : Kebijakan suku bunga dan laporan outlook BOJ, Rilis data inflasi Jerman, Rilis data GDP AS
  • Jum’at 29 April 2022 : Rilis data GDP euro zone, Rilis data indeks harga AS

Sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. Mendekati libur panjang Lebaran dan ditengah ketidakpastian faktor eksternal yang saat ini masih mendominasi pasar, mulai dari sentimen perang Rusia-Ukraina, rencana kenaikan suku bunga The Fed yang agresif akibat tingginya tingkat inflasi, maka diperkirakan IHSG akan mengalami koreksi pada pekan ini. Sebagian pelaku pasar biasanya akan mulai merealisasikan keuntungan menjelang libur panjang dengan melakukan penarikan (withdrawal). Perhatikan area level support 7.146, apabila turun di bawah level tersebut, perlu lebih berhati-hati.

Untuk itu disarankan safe trading dan selalu kontrol resiko sesuai dengan trading plans yang telah dibuat. Sementara bagi investor, jika terjadi koreksi massive bisa dimanfaatkan untuk akumulasi bertahap dengan melakukan buy on weakness, terutama pada saham-saham yang masih memiliki fundamental bagus dan dan kinerja keuangan yang kuat, serta prospek yang cerah kedepan. Atur strategi pembelian dan money manajemennya dengan baik.

Mengenai saham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek atau saham-saham apa yang dapat diakumulasi untuk menjadi investasi jika terjadi koreksi, akan diulas secara khusus di area member premium. Diperlukan pengalaman, keahlian dan strategi khusus dalam melakukan analisa, baik teknikal maupun fundamental untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk masuk ataupun keluar dari posisi trading ataupun investasi. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook, arahan dan ide trading/investasi, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.

Safe Trading, Good Luck & GBU Always

Ingin bergabung menjadi member premium kami dapat melihatnya infonya disini: http://step-trader.com/member-area/