Bertahan Di Garis MA 200 Hari, Bagaimana Pergerakan IHSG Selanjutnya?

Bursa Wall Street ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan, karena investor khawatir tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut dan meluasnya konflik Israel dengan militan Hamas setelah Israel meratakan distrik Gaza utara ketika konfliknya dengan Hamas meningkat. Sementara itu imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun turun, sehari setelah melampaui 5% untuk pertama kalinya sejak Juli 2007. Komentar Ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan kekuatan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja yang ketat memerlukan kondisi pinjaman yang lebih ketat untuk mengendalikan inflasi, membuat pasar khawatir suku bunga akan bertengger di level tinggi dalam waktu yang lama. Dow Jones ditutup turun 286,89 poin (-0,86%) menjadi 33.127,28, S&P 500 kehilangan 53,84 poin (-1,26%) ke level 4.224,16 dan Nasdaq melemah 202,37 poin (-1,53%) menjadi 12.983,81. Dalam sepekan, ketiga indeks bursa saham AS berakhir turun, dengan Dow Jones melemah -1,61%, S&P 500 merosot -2,39% dan Nasdaq anjlok -3,16%.

Sementara dari dalam negeri, IHSG ditutup naik tipis 2,74 poin (+0,04%) ke level 6.849,168 di akhir pekan. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 250 milyar di pasar regular, dan nilai tukar rupiah ditutup dikisaran level Rp. 15.875/USD pada akhir pekan. Dalam sepekan IHSG berakhir melemah sebesar -1,12%, dengan diikuti net sell investor asing di pasar regular senilai Rp. 2,74 triliun selama seminggu.

Pasar saham Indonesia kembali tertekan sepanjang pekan lalu, bersamaan dengan pelemahan nilai tukar rupiah karena kekhawatiran di pasar keuangan global akibat sentimen The Fed, naiknya imbal hasil obligasi AS ke level tertinggi 16 tahun, serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang masih bernada Hawkish, serta kekhawatiran meningkatnya eskalasi perang Israel-Hamas terus membayangi pasar. Sentimen negatif lainnya yang membebani IHSG adalah kenaikan suku bunga acuan sebanyak 25 basis points menjadi 6,00% oleh Bank Indonesia, di luar ekspektasi konsensus yang memperkirakan suku bunga tetap di tahan di level 5,75% hingga akhir tahun 2023. Kenaikan suku bunga memberikan berbagai dampak, salah satunya dampak negatif terhadap sektor properti & real estate, konstruksi dan otomotif serta teknologi, menjadi sektor yang dirugikan atas keputusan kebijakan tersebut karena biaya pinjaman yang lebih tinggi dan permintaan yang berkurang dari konsumen, serta bisnis yang cenderung mengurangi pengeluaran.

Secara teknikal IHSG terlihat bergerak melemah dan mencoba bertahan di area kisaran support level 6.839 (garis warna merah) dan garis MA 200 day (garis warna hijau) di level 6.824. IHSG ditutup membentuk pola candle morning star sehingga membuka potensi terjadinya teknikal rebound jika mampu bertahan dari kedua level support tersebut. Rebound dari level tersebut, IHSG berpeluang naik menguji resistance psikologis 6.900 dan resistance selanjutnya dikisaran garis downtrend resistline (garis warna biru) di area 6.950. Namun jika gagal bertahan di support 6.839 dan melemah di bawah garis MA 200 day, maka IHSG akan mengkonfirmasi terbentuknya pola head & houlder pattern sehingga berpeluang turun menuju target teoritis dikisaran 6.630 dan minor target di 6.755. Indikator teknikal MACD yang bergerak turun di bawah centreline, mengindikasikan bahwa IHSG berada dalam momentum negatif.

Untuk minggu ini tidak ada data ekonomi penting dari dalam negeri. Sementara dari luar negeri, data dan agenda ekonomi penting yang akan menjadi perhatian dari investor di pekan ini antara lain adalah :

  • Selasa 24 Oktober 2023 : Rilis data tenaga kerja Inggris, Pernyataan Gubernur RBA Bullock, Rilis data manufaktur Perancis, Jerman, Inggris, dan AS
  • Rabu 25 Oktober 2023 : Rilis data inflasi Australia, Pernyataan Presiden ECB Lagarde dan Pidato Ketua The Fed Powell
  • Kamis 26 Oktober 2023 : Kebijakan Moneter Eropa, Rilis data durable goods orders, GDP, klaim pengangguran AS, Konferensi pers ECB
  • Jum’at 27 Oktober 2023 : Rilis data indeks harga PCE dan sentimen konsumen AS

Sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. Pasar saham Indonesia terlihat masih berada dalam tekanan karena sentimen di pasar saham cenderung negatif, baik dari dalam dan luar negeri. Pegerakan IHSG pekan ini akan dipengaruhi oleh pegerakan nilai tukar rupiah dan harga komoditas global serta kondisi geopolitik di timur tengah. IHSG saat ini berada di support krusial di kisaran garis MA 200 hariannya dan diperkirakan akan bergerak dalam pola konsolidasi di area tersebut untuk sementara waktu. Jika bertahan, maka IHSG berpeluang rebound. Namun waspada jika tembus ke bawah garis MA 200 day, karena IHSG berpeluang melanjutkan downtrend jangka pendeknya.

Untuk itu tetap disarankan safe trading dan selalu kontrol resiko sesuai dengan trading plans yang telah dibuat. Sementara bagi investor, jika terjadi koreksi massive bisa dimanfaatkan untuk akumulasi bertahap dengan melakukan buy on weakness, terutama pada saham-saham yang masih memiliki fundamental bagus dan dan kinerja keuangan yang kuat, serta prospek yang cerah kedepan. Atur strategi pembelian dan money manajemennya dengan baik.

Mengenai saham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek atau saham-saham apa yang dapat diakumulasi untuk menjadi investasi jika terjadi koreksi, akan diulas secara khusus di area member premium. Diperlukan pengalaman, keahlian dan strategi khusus dalam melakukan analisa, baik teknikal maupun fundamental untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk masuk ataupun keluar dari posisi trading ataupun investasi. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook, arahan dan ide trading/investasi, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.

Safe Trading, Good Luck & GBU Always

Ingin bergabung menjadi member premium kami dapat melihatnya infonya disini: http://step-trader.com/member-area/

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*