
Bursa Wall Street ditutup bervariasi di akhir pekan dengan sebagian besar saham-saham ditutup lebih rendah. Investor mencerna laporan keuangan perusahaan yang beragam. Sementaa itu, data ekonomi tampaknya mendukung skenario suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) dari Departemen Perdagangan menunjukkan inflasi secara bertahap mereda sesuai perkiraan, semakin mendekati target tahunan The Fed sebesar 2%, namun belanja konsumen yang menyumbang sekitar 70% perekonomian AS, secara mengejutkan mencatat kenaikan yang kuat. Data tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah pada pertemuan kebijakan bulan November. Pelaku pasar mendekati akhir pekan musim laporan pendapatan yang sibuk, di mana hampir setengah perusahaan di S&P 500 membukukan hasil kuartal ketiga, dengan 245 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan. Dari jumlah tersebut, 78% menghasilkan pendapatan yang mengalahkan konsensus. Dow Jones ditutup melemah 366,71 poin (-1,12%) ke level 32.417,59, S&P 500 turun 19,86 poin (-0,48%) ke posis 4.117,37, sedangkan Nasdaq naik 47,40 poin (+0,38%) menjadi 12.643,01. Ketiga indeks saham utama AS mencatat kerugian mingguan, dengan Dow Jones menyusut -2,14%, S&P 500 melorot -2,53% dan Nasdaq anjlok -2,62% dalam sepekan.
Sementara dari dalam negeri, IHSG ditutup naik 44,273 poin (+0,66%) ke level 6.758,793 di akhir pekan. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 439 milyar di pasar regular, dan nilai tukar rupiah ditutup dikisaran level Rp. 15.911/USD pada akhir pekan. Dalam sepekan IHSG berakhir melemah sebesar -1,32%, dengan diikuti net sell investor asing di pasar regular senilai Rp. 2,879 triliun selama seminggu.
Pasar saham Indonesia melorot di pekan lalu, seiring dana asing yang terus lari keluar dari pasar keuangan Indonesia, karena imbal hasil US treasury dan dolar AS lebih menarik bagi investor asing. Pasar juga masih dipenuhi oleh ketidakpastian dari pasar global dan domestik, karena sentimen ketegangan antara Israel-Hamas dan sentimen pemilu di dalam negeri. Kuatnya perekonomian AS yang di kuartal ke III-2023 tumbuh 4,9%, atau lebih tinggi dibandingkan konsensus yang meproyeksikan tumbuh 4,3%, serta pasar tenaga kerja AS yang terus ketat, diperkirakan akan membuat The Fed tetap mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi dalam waktu lebih lama (higher for longer). Kondisi ini membuat nilai tukar rupiah tertekan mendekati level psikologis Rp. 16.000/US$, sehingga membuat BI menaikan suku bunga acuan 25 bps menjadi 6%, dan membuat IHSG tertekan sepanjang pekan lalu.
Secara teknikal IHSG terlihat bergerak melemah dan turun di bawah support level 6.839 (garis warna merah) dan garis MA 200 day (garis warna ungu) di level 6.823, sehingga telah mengkonfirmasi terbentuknya pola head & houlder pattern. Dari pola tersebut, IHSG berpotensi bergerak turun menuju target teoritis dikisaran 6.630 dan minor target di last low level 6.704. Rebound dari level 6.704 tersebut, IHSG akan menguji area resistance di 6.839 yang dulunya merupakan area support neckline pola head & shoulder, dengan resistance selanjutnya di last high 6.878. Indikator teknikal MACD yang bergerak turun di bawah centreline, mengindikasikan bahwa IHSG sedang bergerak di fase downtrend dalam jangka pendek dengan momentum negatif.
Untuk minggu ini seperti biasa di awal bulan, pelaku pasar akan mencermati rilis data PMI manufaktur dan data inflasi bulan Oktober pada hari rabu. Sementara dari luar negeri, data dan agenda ekonomi penting yang akan menjadi perhatian dari investor di pekan ini antara lain adalah :
- Senin 30 Oktober 2023 : Rilis data inflasi dan GDP Jerman
- Selasa 31 Oktober 2023 : Rilis data NBS manufaktur China, Kebijakan suku bunga Jepang, Rilis data GDP dan inflasi zona euro, Rilis data keyakinan konsumen AS
- Rabu 1 November 2023 : Rilis data caixin manufaktur China, Rilis data pekerjaan ADP, manufaktur AS, Kebijakan suku bunga AS dan Pernyataan The Fed
- Kamis 2 November 2023 : Rilis data perdagangan Australia, Kebijakan suku bunga Inggris
- Jum’at 3 November 2023 : Rilis data perdagangan Jerman, Rilis data pekerjaan, tingkat pengangguran dan sektor jasa AS
Sementara ini dulu yang bisa saya sampaikan dalam weekly strategic analysis pada pekan ini. Perhatian pelaku pasar pekan ini akan tertuju pada meeting The Fed dan rilis data pekerjaan AS, serta pernyataan ketua The Fed terkait arah kebijakan moneter bank sentral AS tersebut ke depan. Diperkirakan The Fed masih akan menahan suku bunga acuannya tetap atau tidak berubah pada pertemuan tanggal 1 November 2023 nanti. Namun The Fed kemungkinan besar masih akan bersikap hawkish dengan mempertahankan kebijakan “higher for longer” atau akan tetap pada jalur suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, untuk mengembalikan inflasi ke tingkat target 2%. Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati rilis laporan kinerja keuangan emiten kuartal III/2020 jelang akhir bulan Oktober ini.
Untuk itu tetap disarankan safe trading dan selalu kontrol resiko sesuai dengan trading plans yang telah dibuat. Sementara bagi investor, jika terjadi koreksi massive bisa dimanfaatkan untuk akumulasi bertahap dengan melakukan buy on weakness, terutama pada saham-saham yang masih memiliki fundamental bagus dan dan kinerja keuangan yang kuat, serta prospek yang cerah kedepan. Atur strategi pembelian dan money manajemennya dengan baik.
Mengenai saham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek atau saham-saham apa yang dapat diakumulasi untuk menjadi investasi jika terjadi koreksi, akan diulas secara khusus di area member premium. Diperlukan pengalaman, keahlian dan strategi khusus dalam melakukan analisa, baik teknikal maupun fundamental untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk masuk ataupun keluar dari posisi trading ataupun investasi. Bagi anda yang berminat untuk memperoleh ulasan market outlook, arahan dan ide trading/investasi, serta ingin bergabung ke dalam group kami dengan menjadi member premium dari Step-trader.com, dapat melihat info lengkapnya pada bagian MEMBER REGISTRATION diatas.
Safe Trading, Good Luck & GBU Always
Ingin bergabung menjadi member premium kami dapat melihatnya infonya disini: http://step-trader.com/member-area/
Leave a Reply